Kode dari Prabowo dan Kalkulasi Jadi Capres atau 'King Maker'

Prabowo dinilai lebih baik menjadi 'king maker' daripada kalah lagi di pilpres.

Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Gerindra - Prabowo Subianto. Republika/Putra M. Akbar
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febrianto Adi Saputro, Amri Amrullah, Nawir Arsyad Akbar

Baca Juga


Seusai bersilaturahim ke kantor DPP Nasdem pada Rabu (1/6/2022), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan sinyal bahwa dirinya belum pasti menjadi calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024. Ditanya wartawan soal peluang mencalonkan diri lagi di Pilpres 2024, Prabowo menjawab, "Ya tidak harus Prabowo, siapa saja."

Menurut Prabowo, selain seorang warga negara Indonesia (WNI) yang sehat jasmani dan rohani, sosok capres haruslah yang berkomitmen dan setia kepada Indonesia.

"Sosok yang sungguh-sungguh komit dan setia kepada Pancasila, UUD 1945 seutuhnya, tidak sebagai mantra, tapi seutuhnya. Saya kira itu kriteria yang paling penting," ujar Prabowo.

Pernyataan Prabowo ini kemudian memicu spekulasi pengamat bahwa Prabowo mulai bersikap realistis menghadapi Pilpres 2024. Meski elektabilitasnya saat ini terbilang tinggi, hal itu belum menjadi jaminan dirinya akan bisa memenangi pilpres.

"Mengaca pada pilpres-pilpres sebelumnya, bisa jadi tidak bisa keluar sebagai pemenang dalam kompetisi pilpres nanti. Dia bisa kalah lagi," ujar peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli saat dihubungi, Jumat (3/6/2022).

Menurut Romli, akan bijak bila Prabowo tidak maju lagi dan mengusung calon lain. Ini penting untuk Prabowo dan Gerindra dalam rangka sirkulasi dan/atau regenerasi pemimpin bangsa.

Diketahui, Prabowo telah maju sebanyak tiga kali dalam pemilihan presiden (Pilpres). Pertama, saat menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri pada 2009, lalu sebagai calon presiden (capres) pada 2014 dan 2019.

Di samping itu, Partai Gerindra dinilai memiliki kader potensial lain yang dapat maju dalam Pilpres 2024. Prabowo dapat menjadi 'king maker' dan menghadirkan efek ekor jas atau coattail effect bagi partainya dan koalisinya nanti.

"Dengan dia memberikan kesempatan kader atau calon lain, tentu ini akan memberikan citra yang baik bagi Prabowo dan partainya, Gerindra. Seperti diketahui ada banyak kandidat yang mumpuni untuk dipilih oleh Prabowo sebagai capres Gerindra," ujar Romli.

 

Prediksi Prabowo kemungkinan kalah lagi jika maju pilpres juga datang dari pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani. Menurutnya, bila pertarungan antara Ganjar dan Prabowo terjadi di Pilpres 2024, maka pemilih loyal Jokowi akan cenderung memilih Ganjar.

“Walaupun Ganjar belum dikenal luas. Tapi basis Ganjar ini sama dengan Jokowi. Keduanya kuat di Jawa Tengah. Ganjar sekarang Gubernur Jawa Tengah,” jelasnya dalam program Bedah Politik bertajuk “Capres Mana Menarik Pemilih Jokowi?”, Jumat, (3/6/2022).

Lalu, mengapa Prabowo yang merupakan lawan Jokowi di Pilpres lalu mendapatkan limpahan suara lebih banyak daripada Anies, Saiful menjelaskan ini terkait dengan hubungan kedua tokoh dengan Jokowi.

“Meskipun tadinya lawan di Pilpres, Prabowo belakangan bergabung di kabinet dengan Pak Jokowi. Sementara Anies tadinya di kubu Pak Jokowi, sempat diberhentikan oleh Jokowi dari posisi Menteri. Kemudian Anies belakangan membelot. Maju jadi gubernur dan didukung partai-partai yang bukan pendukung Jokowi.”

“Jadi publik menilai hubungan Jokowi dengan Anies tidak baik,” tuturnya.

Saiful melanjutkan, kondisi akan berbeda jika Ganjar tidak ikut pilpres. Dengan data preferensi pemilih selama setahun terakhir ini, Saiful menduga suara pemilih Jokowi akan cenderung ke Prabowo daripada ke Anies Baswedan.

"Itu bisa dilihat dari tren 4 bulan terakhir. Dari Desember 2021 ke Maret 2022. Prabowo mengalami kenaikan, dari 22,4 persen menjadi 26,3 persen. Sementara Anies cenderung statis,” jelas Saiful.

Saiful menambahkan, sampai saat ini belum muncul nama lain di bursa calon presiden 2024. “Itu kenapa kita pilih tiga nama ini, karena tiga ini yang paling kompetitif. Sementara yang lain masih nol koma,” tutupnya.

 

 


Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan bahwa pihaknya menghargai pilihan politik siapa pun untuk Pilpres 2024. Namun, partai berlambang kepala garuda itu terus mendukung Prabowo Subianto untuk kembali maju pada 2024.

"Kalau Gerindra tegak lurus satu komando, kami all out mendukung Pak Prabowo 2024," singkat Habiburokhman kepada wartawan, Jumat.

Namun sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Desmond J Mahesa mengatakan bahwa partainya belum memutuskan hal yang terkait koalisi untuk Pilpres 2024. Meski, ia mengungkapkan, bahwa partainya sudah ada pembicaraan serius dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Sudah ada pembicaraan serius. Kalau menurut saya masing-masing belum menjurus ke arah sana," ujar Desmond di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (31/5/2022).

Mayoritas kader Partai Gerindra, jelas Desmond, mendorong agar Prabowo Subianto untuk kembali maju sebagai calon presiden (capres). Namun, ia menyebut masih ada hal-hal yang perlu diperhitungkan pihaknya.

 

"Yang saya tahu semua masih pasang kuda-kuda gitu loh. Masing berhitung, untung ruginya," ujar Desmond.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengamini jika mayoritas kader, pengurus, dan simpatisan mendorong kembali Prabowo Subianto sebagai capres di 2024. Namun, deklarasinya disebut masih akan menunggu waktu.

"Pada saatnya nanti kita akan umumkan pada waktu yang tepat untuk mendeklarasikan Pak Prabowo (calon) presiden," ujar Dasco di Politeknik Ahli Usaha Perikanan, Jakarta, Sabtu (21/5/2022).

Organisasi yang terhimpun di bawah Partai Gerindra juga disebutnya sudah melakukan deklarasi untuk mendorong Prabowo sebagai capres. Kendati demikian, partai berlambang kepala garuda itu masih akan terus melakukan konsolidasi.

 

"Sampai saat ini Partai Gerindra masih melakukan konsolidasi di akar rumput," ujar Dasco.

 

Tiga Pasang Capres-Cawapres Terkuat - (Infografis Republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler