Kementan Bantu Rp 3 Miliar untuk Perkebunan Sawit Dhamasraya

Bantuan itu diharapkan membantu meningkatkan kesejahteraan pekebun sawit.

ANTARA /Syifa Yulinnas
Petani memetik tandan buah segar (TBS) sawit (ilustrasi). Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dharmasraya, Sumatra Barat (Sumbar), sebesar Rp 3 miliar, untuk kegiatan sarana dan prasarana perkebunan sawit di daerah itu.
Rep: ANTARA Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, PULAU PUNJUNG -- Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dharmasraya, Sumatra Barat (Sumbar), sebesar Rp 3 miliar, untuk kegiatan sarana dan prasarana perkebunan sawit di daerah itu.

"Jika diakumulasi total bantuan yang digulirkan pemerintah pusat melalui Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini jumlahnya mencapai Rp 3 miliar," kata Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, melalui Kepala Dinas Pertanian Darisman, di Pulau Punjung, Jumat (3/6/2022).

Ia menjelaskan, bantuan sarana dan prasarana yang diperoleh itu meliputi peningkatan jalan produksi tani seluas 100 hektare, bantuan intensifikasi pertanian berupa pupuk dan pestisida seluas 200 hektare, pelaksanaan sertifikat ISPO 50 hektare, dan bantuan pascapanen 50 hektare.

Pemkab Dharmasraya dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementan telah melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama untuk kegiatan bantuan tersebut pada 19 Mei 2022, kata dia. Ia berharap bantuan yang diperoleh dapat membantu pekebun.

Muara dari bantuan itu nantinya adalah kesejahteraan petani yang kian meningkat. "Kita berharap melalui bantuan dapat meringankan biaya sarana dan prasarana yang tinggi saat ini, terlebih di saat harga TBS tidak relatif baik dalam kurun waktu satu bulan belakangan," katanya.

Menurutnya, program tersebut bermanfaat bagi petani. Misalnya, dengan adanya peningkatan jalan usaha tani tentunya akan memperlancar proses transportasi untuk kegiatan produksi seperti panen Tandan Buah Segar (TBS) sawit, akses jalan petani atau pemanenan, hingga pengiriman TBS.

Kemudian jalan usaha tani yang baik tentunya juga memperlancar proses transportasi untuk kegiatan perawatan tanaman seperti langsir pupuk. Sehingga biaya operasional dapat diteken yang kemudian akan meningkatkan pendapatan petani.

Lebih lanjut ia menjelaskanProgram Sarpras perkebunan kelapa sawit diberikan kepada pekebun bertujuan untuk peningkatan produksi, produktivitas, nilai tambah dan mutu hasil perkebunan kelapa sawit. "Bagi para petani tentunya program ini sangat memberikan sisi positif bagi perkembangan pengelolaan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan," ujarnya.

Pemkab Dharmasraya berkomitmen terus melakukan upaya berkesinambungan agar produktivitas kelapa sawit Dharmasraya dapat terjaga, tambah dia.

Baca Juga


 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler