Wakil Ketua MPR Harap Usulan Gelar Pahlawan Ratu Kalinyamat Disetujui
Wakil Ketua MPR berharap usulan gelar pahlawan untuk Ratu Kalinyamat disetujui.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat berharap pemerintah menyetujui usulan gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat yang memiliki peran penting melawan penjajahan Portugis di wilayah Nusantara.
"Hari ini Gubernur Jawa Tengah sudah mengajukan kepada pemerintah agar Ratu Kalinyamat mendapatkan gelar pahlawan nasional. Tinggal di pemerintahlah sekarang keputusannya," ujar Lestari Moerdijat saat pembukaan pergelaran wayang kulit dengan lakon Rainha De Japora atau Ratu Kalinyamat di Ndalem Yudhanegaran, Yogyakarta, Sabtu malam.
Lestari sebagai inisiator pengusulan gelar itu memastikan berbagai bukti primer telah dihimpun dan berhasil menguatkan keberadaan dan peran ratu dari Jepara, Jawa Tengah itu.
Selain itu, ujar dia, tim ahli yang melibatkan para guru besar dan sejarawan juga telah melakukan kajian selama empat tahun hingga merampungkan naskah akademik terkait pengusulan tersebut.
"Kami sudah berhasil menemukan data sejarah dari Portugis yang kemudian membuat naskah akademik ini selesai dan siap dipertanggungjawabkan," ujar dia.
Menurut dia, ada delapan bukti primer yang secara jelas mempertegas keberadaan dan peran Ratu Kalinyamat dalam mempertahankan kedaulatan Nusantara.
Salah satunya tertuang dalam naskah berbahasa portugis kuno yang menyebutkan bahwa Ratu Kalinyamat amat ditakuti para penjajah portugis kala memasuki wilayah Nusantara.
"Para tentara Portugis melihat kapalnya Ratu Kalinyamat takut, kayak kita melihat kapal induk Amerika. Bisa dibayangkan bagaimana kita melihat kapal induk Amerika saat ini, seperti itulah saat itu tentara-tentara Portugis takut," ujar dia.
Menurut dia, Ratu Kalinyamat merupakan sosok perempuan yang saat itu telah memiliki pemikiran jauh melampaui zamannya, salah satunya ialah konsep poros maritim Nusantara.
Dengan konsep tersebut, kata dia, Ratu Kalinyamat mampu menggalang kekuatan bersama-sama kerajaan, mulai dari Kasultanan Aceh hingga Maluku untuk bertahan agar Portugis tidak masuk.
"Zaman itu ada seorang perempuan yang memiliki kapasitas menggalang kekuatan dan yang paling penting mengingatkan lagi bahwa kekuatan maritim adalah bagian yang terpenting dan sampai hari ini visi tersebut adalah salah satu hal yang dalam pemerintahan Pak Jokowi juga diutamakan," kata dia.
Pengusulan gelar pahlawan nasional, menurut Lestari Moerdijat juga sekaligus merawat nilai-nilai nasionalisme dan kepahlawanan yang diwariskan ratu asal Jepara tersebut untuk generasi muda di Tanah Air.
"Kalau kami melihat bukan hanya sekadar memberikan gelar tetapi pikiran-pikirannya masih relevan hingga saat ini," kata dia.