Bupati Garut Minta Forum Pondok Pesantren Jangan Berpolitik

FPP Kabupaten Garut menaungi kurang lebih 1.200 pondok pesantren.

Diskominfo Garut
Bupati Garut, Rudy Gunawan melepas secara calhaj asal Garut di Gedung Graha Patriot, Jalan Cipanas Baru, Kelurahan Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (31/5/2022).
Rep: Bayu Adji P Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bupati Garut, Rudy Gunawan, melantik Dewan Pengurus Cabang (DPC) Forum Pondok Pesantren (FPP) Kabupaten Garut, Senin (6/6/2022). Dalam pengambilan sumpah jabatan pengurus, Rudy mengatakan, pihaknya sangat mendukung terbentuknya FPP. 

Menurut Bupati, keberadaan FPP akan mendukung dan membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan visi Kabupaten Garut, yaitu Garut yang bertaqwa, maju, dan sejahtera. “Kami ingin menjadikan FPP sebagai mitra strategis dalam mewujudkan visi kami, terutama bertaqwa,” kata dia, Senin (6/6/2022).

Baca Juga



Rudy mengatakan, implementasi dari visi taqwa di Kabupaten Garut belum berjalan dengan baik. Maka dari itu, ia berharap, FPP Kabupaten Garut dapat menjadi benteng akan paham radikalisme dan intoleransi yang beredar di lingkungan masyarakat.

Selain itu, ia berpesan kepada pengurus FPP Kabupaten Garut untuk tidak membawa lembaga dalam urusan berpolitik. Apalagi, saat ini pemerintah akan menghadapi situasi pemilihan legislatif (pileg), pemilihan presiden (pilpres), bahkan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2024.

“Lembaganya jangan ikut berpolitik. Pribadinya boleh mau di partai manapun karena itu adalah hak individu," kata dia.

Sementara itu, Ketua Terpilih DPC FPP Kabupaten Garut, Aceng Nurjaman, mengatakan, saat ini FPP Kabupaten Garut menaungi kurang lebih 1.200 pondok pesantren yang ada di Kabupaten Garut. Menurut dia, tugas pokok FPP Kabupaten Garut sendiri adalah menjalin silaturrahmi semua pondok pesantren yang ada di Kabupaten Garut, khususnya untuk mengembangkan pondok pesantren di bidang pendidikan.

Selain itu, pihaknya juga memiliki program yaitu peningkatan ekonomi pesantren. “Program itu bahwa pondok pesantren itu biasanya itu mengkaji daripada kajian-kajian tentang agama tetapi setelah santrinya bermukim dia bingung untuk usaha untuk menghidupkan kehidupan sehari-harinya. Nah FPP membantu untuk apa untuk mengembangkan daripada wirausaha dalam program santripreneur itu jadi seorang santri itu harus mampu berusaha,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler