Unair Tembus Peringkat 369 Kampus Terbaik Dunia

Unair ­­duduki peringkat ke-369 dunia ber­dasarkan perankingan Quac­quarelli Symonds

Istimewa
Universitas Airlangga berhasil men­­duduki peringkat ke-369 dunia ber­dasarkan perankingan yang dilakukan lembaga pemeringkatan dunia Quac­quarelli Symonds (QS).
Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Prestasi membanggakan di­raih civitas akademika Uni­ver­sitas Airlangga (Unair) Surabaya. Lembaga pendi­dikan tinggi ini berhasil men­­duduki peringkat ke-369 dunia ber­dasarkan perankingan yang dilakukan lembaga pemeringkatan dunia Quac­quarelli Symonds (QS).

Baca Juga


Peringkat ini mengalami peningkatan signifikan yakni 96 poin dibanding tahun sebelumnya, di mana Unair menempati ranking 465 dunia. Rektor Unair M. Nasih mengatakan capaian tersebut me­rupakan buah dari kolaborasi, gotong ro­yong, dan keguyuban warga kampus.

“Kami sangat berterima kasih, me­nga­presiasi, dan memberikan penghar­gaan yang setinggi-tingginya atas kontri­busi dan kerja keras semua pihak. Mulai kawan-kawan peneliti, dosen, tenaga pen­didik, alumni, pemerintah, dunia usa­ha, dan semuanya yang selama ini sudah sangat guyub, rukun,” ujarnya di Gedung Rek­torat Kampus C Unair, Surabaya lewat pernyataan resminya, Rabu (8/6/202).

Nasih menjelaskan kontributor uta­ma dalam pencapaian adalah Employer Reputation (ER) yang meningkat 51 poin, yakni dari posisi 176 ke posisi 125. Penilai­an ER didasarkan pada reputasi para te­naga profesional yang merupakan lulusan Unair. Kontributor lain yang tidak kalah pentingnya adalah Academic Reputation (AR) yang mengalami kenaikan 33 poin ke posisi 277.

"Ini hal yang menandakan masyarakat internasional melihat dan atau mengakui Unair. Karena (kedua aspek tersebut) me­nyangkut masalah reputasi,” ujar Nasih.

Elemen penilaian yang juga mengalami peningkatan cukup signifikan adalah International Facuty Ratio yang meningkat tajam. Semula ranking International Facuty Ratio Unair berada pada posisi 800-an dan saat ini sudah berada di posisi 514.

Peningkatan ini menandakan staf dan dosen berkelas internasional yang dimiliki Unair semakin meningkat. Nasih menya­takan keinginannya tentu bisa membawa universitas yang dipimpinnya hingga ke posisi 100-an dunia.

Namun, kata dia, berada di posisi 300-an dunia pun sudah sangat bagus. Maka dari itu, orientasi ke depan lebih difo­kus­kan untuk bisa mempertahankan capaian yang sudah diraih saat ini agar tidak malah tergeser oleh kampus lainnya. “Orientasi kami ke depan adalah lebih banyak untuk mempertahankan. Bahwa nanti berikhtiar untuk menjadi ranking 100 atau 200 tentu iya,” kata Nasih.

 

Menurutnya, ada beberapa sektor yang harus diperbaiki untuk bisa memper­ta­han­kan bahkan meningkatkan peringkat Unair di tingkat dunia. Pekerjaan rumah pertama yang menurutnya perlu digenjot adalah berkaitan dengan sitasi atau Cita­tions per Faculty. Situasi yang dimaksud berkaitan de­ngan kemanfaatan dari publikasi yang dilakukan peneliti-peneliti Unair.

“Di­baca dan dipakai oleh berapa orang pandangan gagasan hasil riset kita itu. Itu menurut saya ke depan harus kita tingkatkan,” ujarnya.

Kerja Sama Peneli­tian

Pekerjaan rumah lain­nya, lanjut Na­sih, ber­kaitan de­ngan pe­ningkatan jumlah peneliti atau dosen ber­taraf inter­na­sio­nal atau in­ter­­national staff dan jum­lah ma­ha­siswa lu­ar negeri atau in­ter­national student. International staff Unair saat ini masih berada pada posisi 500-an dan international student masih berada pada posisi 601.

Hal lain yang menurutnya tidak kalah penting adalah memperluas kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi dan akademisi luar negeri yang bereputasi. “International riset network itu juga perlu kita naikkan meskipun kenaikannya sudah luar biasa. Kita minta seluruh riset yang kita danai juga bekerja sama dengan peneliti terkemuka di dunia,” kata Nasih.

Nasih menambahkan, semakin me­ningkatnya peringkat Unair di tingkat dunia, menuntut universitas untuk me­ngem­bangkan diri agar posisi yang di­tem­pati sepadan dengan kondisi riilnya. Artinya, Unair semakin terpacu un­tuk secara internal dapat mengem­bangkan diri agar lebih berkualitas lagi.

“Jangan sampai nanti orang jadi nggak percaya pada posisi itu. Kita buktikan Unair ada pada posisi yang tepat di angka itu,” ujarnya.

Ia juga meyakini semakin baik posisi Unair di tingkat dunia akan meningkatkan standar peminat yang hendak masuk ke perguruan tinggi tersebut. Artinya, calon mahasiswa yang memiliki prestasi bagus akan lebih banyak yang tertarik men­daftar ke Unair ketimbang pergu­ruan tinggi di luar negeri yang justru pering­kat­nya malah di ba­wah Unair.

 

“Kalau input-nya sudah sangat bagus, proses pendidikan juga dijamin berjalan baik, maka out­­put-nya juga akan ba­gus. Dengan out­­co­me yang bagus, harapannya ER kita akan le­bih me­ningkat lagi, dan posisi ki­ta juga akan me­ningkat lagi,” ka­ta Na­sih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler