Poltracking: Ganjar-Prabowo-Anies Capres Konsisten Tiga Teratas

Daftar capres berikutnya ditempati AHY, Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Sandiaga Uno.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha AR dalam rilisnya di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (9/6/2022).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poltracking Indonesia merilis survei terkait proyeksi kandidat kuat untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Salah satunya adalah elektabilitas calon presiden (capres) lewat simulasi dari 18 nama. Hasilnya, teratas masih konsisten tiga nama, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

Selanjutnya, Poltracking mengerucutkan 18 nama tersebut menjadi simulasi 10 nama. Tiga teratas dalam daftar adalah Ganjar (26,9 persen), Prabowo (22,5 persen), dan Anies (16,8 persen).

"Itu selalu konsisten yang tertinggi dua digit itu ada tiga nama, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan yang sebenarnya tidak terpaut terlalu jauh lebih kurang lima persen selisihnya," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha AR, dalam rilisnya di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (9/6).

Tujuh nama sisa capres adalah Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,6 persen), Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil (3,4 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (2,6 persen), dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (2,2 persen). Berikutnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (2,0 persen), Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto (1,8 persen), dan Ketua DPR Puan Maharani (1,2 persen).

Selanjutnya, Poltracking Indonesia melakukan survei dengan simulasi tiga nama teratas, Ganjar masih posisi teratas dengan 30,6 persen, disusul Prabowo (26,8 persen) dan Anies (19,8 persen). Adapun 8,5 persen tidak mau menjawab atau merahasiakan jawabannya dan 14,3 persen menyatakan tidak tahu.

"Selisih lima persen dalam waktu yang pemilunya masih sekitar 20 bulan atau hampir dua tahun, itu angka yang sangat tipis. Jadi, simpulan pertama capres berpotensi, capres terkuat itu baru tiga orang, baru tiga nama ini," ujar Hanta.

Poltracking Indonesia melakukan survei dengan wawancara tatap muka pada 16 sampai 22 Mei 2022. Populasi survei adalah warga negara Indonesia (WNI) yang telah memiliki hak pilih, dengan jumlah responden sebanyak 1.220 orang. Margin of error ditetapkan sebesar kurang lebih 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.


Adapun metode sampel menggunakan metode multistage random sampling. "Ini masih kompetitif, tetapi sudah bisa dibaca tren sementara dengan dinamika politik yang berkembang dan berdasarkan survei-survei ini tiga namanya yang berpotensi secara elektabilitas. Bukan yang punya tiket, tetapi yang punya potensi elektabilitas," ucap Hanta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler