Alami Long Covid, Kinerja Karyawan Bisa Terpengaruh
Long Covid dapat memengaruhi performa seseorang ketika kembali bekerja.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa seseorang dengan long Covid lebih banyak mengalami kegagalan kognitif di tempat kerja. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tertular Covid-19 tidak hanya membahayakan kesehatan fisik, namun bisa berpengaruh pada kapasitas individu di tempat kerja.
"Sekarang sudah umum orang yang tertular Covid-19, sembuh, kemudian kembali bekerja. Namun, dalam penelitian kami, penyintas melaporkan lebih banyak kesulitan di tempat kerja dibandingkan dengan orang yang tidak pernah kena Covid-19," kata James Beck, associate professor di Departemen Psikologi University of Waterloo, Kanada, seperti dilansir Times Now News, Kamis (9/6/2022).
Beck dan timnya mengumpulkan data dari sampel 94 orang dewasa yang bekerja penuh waktu, baik yang pernah tertular Covid-19 atau tidak selama satu bulan sebelum penelitian. Kedua kelompok dicocokkan pada karakteristik demografis utama.
Dibandingkan dengan kelompok yang tidak pernah tertular Covid-19, kelompok yang tertular Covid-19 melaporkan lebih banyak kegagalan kognitif di tempat kerja. Mereka memiliki masalah dengan ingatan atau memori, perhatian, dan tindakan.
Selanjutnya, studi ini juga melihat bahwa kegagalan kognitif dikaitkan dengan penurunan penilaian diri terhadap kinerja pekerja serta peningkatan niat resign. Hasil ini mungkin memiliki implikasi penting bagi manajer dan organisasi secara lebih luas, menurut Beck.
Beck menyatakan, individu yang kembali bekerja setelah sembuh dari Covid-19 menghadapi kesulitan untuk kembali bekerja dengan performa seperti sebelum terinfeksi. Karenanya perusahaan disarankan untuk memberikan akomodasi tambahan, seperti mengurangi beban kerja, memperpanjang tenggat waktu, atau menyediakan pengaturan kerja yang fleksibel.
Ikuti Whatsapp Channel Republika