Normalisasi Israel dan Arab Saudi: Kedua Negara Bahas Batas Wilayah Udara

Normalisasi hubungan beberapa negara Arab dengan Israel buat warga Palestina geram.

AP/Cliff Owen
Bendera Arab Saudi. Normalisasi Israel dan Arab Saudi: Kedua Negara Bahas Batas Wilayah Udara
Rep: Rizky Jaramaya Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Transportasi Israel Merav Michaeli mengungkapkan ada upaya pembicaraan yang sedang dikerjakan untuk menormalkan hubungan dengan Arab Saudi. Salah satunya mengenai penerbangan pesawat Israel di atas wilayah Saudi.

Baca Juga


"Pekerjaan sedang berlangsung dengan Arab Saudi mengenai penerbangan pesawat Israel di atas wilayahnya, yang dapat mengurangi waktu penerbangan sebagai bagian dari proses normalisasi," ujar Michaeli, dilansir Middle East Monitor, Ahad (12/6/2022).

Michaeli mengatakan, dia belum bisa membagikan hasil pembicaraan tersebut karena masih berlangsung. Dia meyakini, persoalan konflik Israel-Palestina dapat diselesaikan melalui peningkatan hubungan di tingkat regional. 

"Saya percaya dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina melalui penyelesaian regional, mencoba menggunakan transportasi yang merupakan alat sangat penting untuk memperkuat hubungan ini," ujar Michaeli.

Pernyataan Michaeli muncul setelah Israel Hayom melaporkan kesepakatan trilateral yang sedang dibentuk antara Israel, Arab Saudi, dan Amerika Serikat (AS). Kesepakatan ini terkait langkah baru menuju normalisasi hubungan antara Tel Aviv dan Riyadh.

Harian Israel Hayom mengungkapkan Arab Saudi akan membuka wilayah udaranya untuk maskapai penerbangan Israel. Hal ini merupakan kabar baik bagi ribuan orang Israel dan industri penerbangan lokal.

Wilayah udara Saudi saat ini hanya terbuka untuk perusahaan Israel, ketika terbang ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain. Hal ini sesuai dengan Kesepakatan Abraham, yang menjadi landasan bagi normalisasi sejumlah negara Arab dengan Israel. Perusahaan India Air India memiliki izin khusus untuk terbang melalui wilayah udara Saudi antara India dan Israel.

"Semuanya diperkirakan akan segera berubah," kata laporan Israel Hayom.

Bahrain, UEA, Sudan dan Maroko menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada 2020 lalu, di bawah Kesepakatan Abraham yang diinisiasi oleh pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump. Mereka menandatangani kesepakatan itu di Gedung Putih, dan disaksikan oleh Trump. Sejak saat itu, UEA, Bahrain, Sudan, dan Maroko meningkatkan kerja sama di berbagai bidang dengan Israel. 

Normalisasi hubungan antara beberapa negara Arab dengan Israel membuat warga Palestina geram. Sejumlah pemimpin Palestina mengatakan bahwa mereka telah berkhianat dan tidak mendukung kemerdekaan Palestina. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler