Cara Bedakan Mual Akibat Serangan Jantung dengan Gejala Penyakit Lain

Penderita serangan jantung dapat merasakan mual sebagai gejalanya.

www.freepik.com.
Nyeri dada akibat serangan jantung. Selain nyeri dada, penderita serangan jantung juga bisa merasakan mual, muntah, keringat dingin, sakit kepala, dan pingsan.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung merupakan bagian dari penyakit jantung koroner (PJK), penyebab sepertiga kematian pada usia lebih dari 35 tahun. Nyeri atau tekanan di area dada dan sesak napas adalah gejala serangan jantung yang begitu khas.

Di sisi lain, serangan jantung juga bisa ditandai dengan gejala yang tidak khas termasuk mual, muntah, keringat dingin, sakit kepala ringan, dan pingsan. Gejala seperti ini bisa membuat pasien ragu apakah itu serangan jantung atau penyakit lain.

Lalu bagaimana cara memastikannya? Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Denio Adrianus Ridjab mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk memastikannya adalah dengan melakukan pemeriksaan. Apalagi, jika Anda memiliki riwayat serangan jantung dari keluarga.

"Atau kita punya faktor risiko karena gaya hidup tak sehat, seperti sering merokok, kolesterol yang tinggi, dan penyakit gula, sebaiknya diperiksakan segera," kata dr Denio dalam webinar Heartology, Selasa (14/6/2022).

Baca Juga


Dr Denio menyerukan agar tak pernah menyepelekan gejala serangan jantung. Karena, menurut dia, banyak orang yang acuh tak acuh dengan gejala yang dirasakan, namun tiba-tiba kolaps saat berolah raga atau beraktivitas.

"Misalnya ngerasa masuk angin doang, terus pas olahraga tiba-tiba kolaps, kan nggak menyenangkan. Kalian juga tahulah banyak beredar di media sosial, yang main bulu tangkis tiba-tiba kolaps. Jadi jangan anggap enteng," kata dr Denio.

Untuk prosedur pemeriksaannya, pasien akan terlebih dahulu melalui tanya-jawab dengan dokter untuk menentukan gejala. Selanjutnya, pasien menjalani pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) yang mengukur dan merekam aktivitas listrik di jantung serta pemeriksaan enzim jantung.

Pemeriksaan bisa berlangsung paralel. Apabila menunjukkan tanda serangan jantung, proses kateterisasi jantung bisa dilakukan untuk mengonfirmasi adanya penyempitan.

"Setelah diperiksa ternyata bener serangan jantung, mending diperiksakan dibanding kita terlambat dan serangan jantung itu betul terjadi," kata dr Denio.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler