Ilmuwan Temukan Lubang Raksasa di China, Ada Gua di Dalamnya

Tim menemukan tiga pintu masuk gua serta pohon-pohon kuno.

alamy live news
Sekelompok peneliti China menemukan lubang raksasa atau sinkhole di China. Lubang ini memiliki kedalaman 630 kaki (192 meter).
Rep: MGROL136 Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok peneliti China menemukan lubang raksasa atau sinkhole di China. Lubang ini memiliki kedalaman 630 kaki (192 meter). 

Baca Juga


Kantor berita Xinhua melaporkan pada hari Jumat (6/5/2022), tim ilmuwan turun ke lubang itu dan menemukan tiga pintu masuk gua serta pohon-pohon kuno yang tingginya mencapai 131 kaki (40 meter).

Dilansir dari Live Science, penemuan itu tidak mengejutkan, mengingat China selatan memiliki geologi karst yang rentan terhadap lubang yang menakjubkan dan gua-gua aneh. Direktur eksekutif National Cave and Karst Research Institute (NCKRI) di Amerika Serikat dan pakar gua internasional, George Veni mengatakan disintegrasi batuan dasar merupakan penyebab utama terbentuknya bentang alam karst. 

Air hujan yang agak asam, menyerap karbon dioksida dan menjadi lebih asam saat melewati tanah. Selanjutnya, air hujan  menetes, mengalir melalui celah batuan dasar, secara bertahap membentuk terowongan dan rongga. Jika ruang gua menjadi cukup besar, langit-langit akhirnya bisa runtuh, menghasilkan lubang besar.

"Karena perbedaan lokal dalam geologi, iklim dan faktor lainnya, cara karst muncul di permukaan bisa sangat berbeda," katanya. 

Penemuan baru-baru ini terjadi di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, dekat dusun Ping'e di daerah Leye. Guangxi dikenal karena formasi karstnya yang spektakuler meliputi lubang runtuhan, pilar batu, dan jembatan alami. Hal ini telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO.

Menurut Zhang Yuanhai, seorang insinyur senior di Institut Geologi Karst, interior lubang raksasa memiliki panjang 1.004 kaki (306 meter) dan lebar 492 kaki (150 meter). Ungkapan bahasa Mandarin untuk lubang besar seperti itu adalah "tiankeng," yang berarti "lubang surgawi". Dasar lubang itu memang terasa seperti dunia lain. 

Veni percaya bahwa gua-gua karst dan lubang pembuangan dapat berfungsi sebagai oasis bagi kehidupan. Lubang-lubang dan gua-gua tidak hanya menyediakan tempat berlindung yang aman bagi kehidupan, tetapi juga berfungsi sebagai pintu gerbang ke akuifer, atau reservoir air bawah tanah. 

Veni memperkirakan bahwa akuifer karst merupakan satu-satunya atau sumber air utama bagi 700 juta orang di seluruh dunia. Namun, mereka mudah diakses, dikeringkan, dan tercemar.

“Akuifer karst adalah satu-satunya jenis akuifer yang dapat mencemari limbah padat,” kata Veni. 

Penemuan baru ini meningkatkan jumlah total lubang pembuangan di wilayah Leye menjadi 30. Dalam laporan China Daily, para peneliti yang sama sebelumnya menemukan lusinan lubang pembuangan di wilayah Shaanxi, China Barat Laut, serta kompleks lubang pembuangan yang saling berhubungan di Guangxi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler