Surya Paloh Ingatkan Kadernya tak Terjebak Polarisasi Jelang Pemilu

Paloh mengingatkan kadernya menempatkan kepentingan negara di atas golongan.

Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menghadiri Apel Siaga jelang pembukaan Rakernas Partai Nasdem, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (15/6).
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menghadiri Apel Siaga jelang pembukaan Rapar Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Dalam pidatonya, Surya Paloh mengingatkan seluruh kadernya untuk tidak terjebak polarisasi yang ada di masyarakat.

"Kita tidak harusnya terjebak pada apa yang dikatakan ketua Garda Pemuda tadi, polarisasi kehidupan yang ada di tengah-tengah masyarakat kita," kata Paloh, di Lapangan Parkir Timur, GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Ia menuturkan menjadi tugas seluruh masyarakat bersama dalam menentukan maju atau mundurnya negeri ini. Dirinya juga mengingatkan agar menempatkan kepentingan negara dan nasional di atas kepentingan golongan.

"Saya bangga pada kalian semua saya bangga, tugas kalian adalah untuk tetap mempertahankan keyakinan kalian berada di garda pemuda Nasdem ini adalah untuk memberikan sesuatu yang jauh lebih berarti untuk kemajuan berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Dirinya juga mengingatkan kembali peran pemuda dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Paloh menaruh harapan besar kepada generasi muda untuk membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik.

"Kita harus bisa memanfaatkan sisa waktu yang ada dalam setiap perubahan dalam waktu-waktu untuk memberikan nilai kebajikan, nilai yang bermanfaat bagi seluruh semangat persatuan dan kesatuan untuk memperkokoh kita sebagai suatu bangsa. Yakin dan percayalah tekad semangat seperti itu akan memberikan suatu hasil yang jauh lebih berarti dari pada kalian hanya bertopang dagu," jelasnya.

Sebelumnya Ketua Umum Garda Pemuda, Prananda Surya Paloh menyoroti krisis politik dan dualisme mulai terjadi jelang Pemilu 2024. Ia pun menyayangkan aksi saling tidak percaya, saling menuduh dan saling menjelekkan satu sama lain sesama anak bangsa. "Sudah menjadi tugas pemuda untuk menyatukian semua elemen itu agar kita kokoh menjadi dan tetap utuh sebagai negara kesatuan RI," ungkapnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler