Dinas Kesehatan: 1.276 Balita di Lhokseumawe Alami Stunting
Angka stunting bisa bertambah karena belum semua balita di Lhokseumawe diperiksa
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Sebanyak 1.276 anak berusia di bawah lima tahun (balita) di Kota Lhokseumawe, Aceh, mengalami stunting. Stunting adalah kekurangan gizi kronis yang mengganggu pertumbuhan anak sehingga tubuhnya menjadi lebih pendek dibandingkan rata-rata tinggi badan anak seusianya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Asnawi mengatakan data tersebut diperoleh dari hasil pemeriksaan terhadap 13.979 balita. Asnawi menerangkan jumlah anak yang mengalami stunting bisa bertambah setelah pemeriksaan dilakukan pada seluruh balita di Kota Lhokseumawe. Hingga saat ini tercatat ada sebanyak 21.618 balita di kota itu.
"Hingga saat ini, balita yang sudah diperiksa sebanyak 13.979 orang atau 64,66 persen. Pandemi Covid-19 menjadi penyebab banyak balita yang belum diperiksa," kata dia.
Asnawi menjelaskan pemerintah daerah berupaya menurunkan angka kasus stunting dengan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil serta bayi serta menggiatkan penyuluhan gizi. "Penanganan kekerdilan atau stunting ini melibatkan semua satuan kerja perangkat daerah serta pihak terkait lainnya," kata dia.