Tren Positif Bisnis Properti, Ini yang Dilakukan Pengembang

Masalah inflasi, konsumen tetap akan berinvestasi properti yang diyakini terus naik

istimewa
Ekonomi yang mulai pulih telah mendorong meningkatnya minat beli masyarakat akan properti. Tampak salah satu ruang keluarga hunian yang dipasarkan PT Intiland Tbk.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tren ekonomi yang terus menunjukkan ke arah positif, meski dibayangi inflasi telah mendorong minat beli konsumen yang meningkat. Masyarakat yang selama pandemi lebih suka menyimpan uangnya, kini telah berani berinvestasi di aset properti yang memiliki nilai jual kembali lebih tinggi. 

Baca Juga


Sejumlah pengembang telah menawarkan beragam produk terbaru atau promosi menarik guna meningkatkan penjualan.  Insentif kebijakan dari pemerintah dan program vaksinasi yang gencar terbukti cukup efektif menjadi stimulus pendorong minat beli masyarakat, memberikan daya ungkit serta dampak positif bagi pertumbuhan pasar. "Kami optimistis daya serap dan tingkat kebutuhan properti masyarakat terus meningkat," kata Direktur Pemasaran Korporat Intiland Susan Pranata, Kamis (16/6/2022) di sela sosialisasi program Intiland Collection. 

Menurutnya, tahun ini lebih optimistis di banding tahun lalu karena Covid-19 yang menimbulkan banyak kendala. Masih banyak orang yang menyimpan uangnya dan belum dibelanjakan, soal inflasi, konsumen akan lari ke investasi emas dan properti. "Ada pergerakan di apartemen meski belum semua terealisasi, mereka memeprtimbangkan untuk investasi," katanya.

Program Intiland Collection yang dilakukan secara online dan off line  merupakan upaya memperkenalkan beragam produk seperti residensial, perkantoran, pergudangan hingga apartemen dari 16 proyek yang tersebar di Jakarta, Tangerang dan Surabaya. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 200 jutaan hingga Rp 5 miliar lebih. Program yang berlangsung 15 juni hingga 31 agustus ini, terinspirasi dari penampilah koleksi busana terbaik kelas dunia di kota Milan dan Paris.

Proyek residensial menguasai penjualan terbesar hingga 50 persen dari total penjualan. Pihaknya menargetkan melalui program ini mampu meraih penjualan hingga Rp 475 miliar agar target tahunan sebesar Rp 2,4 triliun dapat terpenuhi. Kuartal pertama penjualan mencapai Rp 500 miliar dan selebihnya diharapkan terkumpul dari penjualan kuartal kedua serta sisa tahun lalu. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler