Sidebar

Pemeriksaan Ketat, Barang Jamaah Haji Dibongkar Akibat Bawa Rokok dan Jamu Berlebihan

Friday, 17 Jun 2022 05:25 WIB
Pemeriksaan Ketat, Barang Jamaah Haji Dibongkar Akibat Bawa Rokok dan Jamu Berlebihan. Foto ilustrasi: Kasi Linjam Maskat Ali Jasmun menunjukkan barang-barang jamaah haji Indonesia yang dikembalikan jamaah negara lain di Madinah, Selasa (31/7).

IHRAM.CO.ID,MADINAH  — Pemeriintah Kerajaan Arab Saudi mengontrol ketat koper dan tas jamaah di Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Arab Saudi. Pengontrolan  tersebut menjadi upaya untuk mencegah barang-barang terlarang yang mungkin diselundupkan jamaah haji. 

Kepala Seksi Perlindungan Jamaah (Linjam) Daker Bandara  Madinah Maskat  mengungkapkan, ada beberapa bagasi milik jamaah yang terpaksa dibongkar petugas bea cukai Bandara AMAA. Menurut Maskat, pembongkaran terjadi karena aparat terkait curiga adanya pelanggaran terkait jumlah batasan bawaan. Contohnya saja, kata Maskat, jamaah membawa rokok dan   jamu    dalam jumlah yang besar. 

“Kalau terbukti ada kita    tidak bisa berbuatapa-apa. Namun pelaksanaan pembongkaran selalu disaksikan petugas Linjam.Dan,sampaidetik  ini tidak sampai ada barang yang tertahan,”ujar Maskat saat diwawancarai Tim MCH di Bandara AMAA, Kamis (16/6/2022) WAS. 

Dia menjelaskan, barang tersebut sudah bisa diteruskan untuk bisa dikembalikan kepada jamaah. Seluruh barang bawaan jamaah  dari berbagai negara,termasuk Indonesia tak luput dari pemeriksaan ketat ini.

Dengan bantuan pemeriksaan sinarx (xray), otoritas Bandara AMAA satu persatu mengecek koper maupun tas jamaah.Jika kemudian ada barang yang dicurigai,maka petugas akan melakukan pembongkaran.  

Meski demikian, pembongkaran koper atau tas untuk memeriksa lebih detai isi bawaan ini tidak dilakukan sembarangan. Petugas bagian bea dan cukai akan lebih dahulu berkoordinasi dengan Tim Perlindungan Jamaah (Linjam) Daerah Kerja Bandara Madinah untuk pemeriksaan tersebut.

Baca Juga


 
SOP Bagasi 

Maskat  menjelaskan,  Otoritas  Bandara  Madinah   juga  memiliki  standard  operating   procedure (SOP) yang  rapi terkait pemindahan bagasi jamaah dari pesawat hingga ke hotel. Tahapannya yakni barang  diturunkan dari pesawat, kemudian pengecekaan  beacukai, kemudian barang keluar lewat      conveyor.

Bagasi kemudian   dikumpulkan      di troli dan masuk ke dalam bus.  Setelahitu,  bagasi didistribusikan terakhir kali  di    hotel jamaah.
Dengan  prosedur tersebut, Maskat menjelaskan, peluang pencurian barang-barang jamaah     oleh     oknum      petugas     di Bandara Madinah  terbilang  minim.

“Nyaris tidak ada peluang orang lain bersentuhan dengan barang-barang  tersebut sehingga aman,”ujar dia.

Arus pergerakan barang bagasi itu, ungkap Maskat,agak berbeda dengan ketentuan internasional yangmewajibkan semua barang harus dibawa oleh penumpang  selepas    mendarat. Menurut dia, pihak Saudi memberi keistimewaan  berupa  sistem   pengurusan bagasi    secara     kolektif kepada jamaah haji Indonesia.

Kebijakan ini juga memberi keuntungan kepada jamaah karena barang  akan dibawa  bersamaan    dengan bus menuju ke hotel.

Selain membantu pergerakan bagasi bandara,Tim Linjam  juga bertugas membantu jamaah jika melaporkan ada barang yang hilang.Selama ini ada beberapa laporan kehilangan,seperti dokumen paspor, handphone  tertinggal di pesawat hingga kursi  roda hilang.“Jika barang hilang di bus misalnya, kita komunikasi dengann aqabah trasportasi,  akhirnya bisa ketemu,”ujar dia.
 

Berita terkait

Berita Lainnya