Teleskop Hubble Rilis Foto Gugus Bola Berkilauan di Langit 

Gugus bola terdiri dari jutaan bintang.

nasa/esa/hubble
Teleskop Luar Angkasa Hubble menampilkan gambar baru, yakni gugus berbentuk bola Terzan 9 yang berkilauan.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Teleskop Luar Angkasa Hubble menampilkan gambar baru, yakni gugus berbentuk bola Terzan 9 yang berkilauan. Gugus berbentuk bola adalah kelompok bintang yang jumlahnya mencapai puluhan ribu hingga jutaan, menurut posting blog 17 Juni dari Badan Antariksa Eropa (ESA) tentang gambar terbaru.

Baca Juga


“Terzan 9 dihiasi dengan begitu banyak bintang berkilauan yang menyerupai lautan payet, atau peti harta karun besar yang penuh dengan emas,” tulis pejabat ESA, dilansir dari Space, Rabu (22/6/2022).

Gambar tersebut adalah bagian dari program Teleskop Luar Angkasa Hubble yang memeriksa gugus berbentuk bola menuju pusat galaksi Bima Sakti. Daerah ini kaya akan debu antar bintang, sehingga sulit untuk melihat objek seperti bintang.

Debu, kata ESA dalam pertanyaannya, “menyerap cahaya bintang dan bahkan dapat mengubah warna bintang yang tampak di gugusan ini.”

Hubble mampu sedikit mengintip melalui debu itu karena dapat mendeteksi beberapa cahaya inframerah, yang panjang gelombangnya yang lebih panjang dapat menembus daerah berdebu tertentu. Hubble terutama mengamati alam semesta dalam cahaya tampak, yang memungkinkan para astronom mempelajari seberapa banyak warna semu bintang dapat berubah karena debu antar bintang.

Mengetahui warna sebenarnya dari sebuah bintang, bersama dengan kecerahannya, akan lebih memungkinkan para astronom untuk memperkirakan usia masing-masing bintang dari gugu berbentuk bola.

Jangkauan kemampuan inframerah yang lebih luas akan tersedia ketika Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA mulai beroperasi online bulan depan. Webb, yang seharusnya merilis gambar tingkat sains pertamanya pada 12 Juli, terletak sangat lebih jauh dari Bumi daripada Hubble dan memiliki cermin yang jauh lebih besar.

Teleskop ini akan dapat melihat galaksi dan gugus bintang terjauh dan tertua yang terbentuk dalam ratusan juta tahun pertama setelah Big Bang, memungkinkan para astronom menjawab pertanyaan mendasar tentang evolusi alam semesta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler