Penyebaran PMK di Kabupaten Lombok Tengah Terus Melonjak

Kasus PMK di Lombok Tengah mencapai 15 ribu ekor sapi, kerbau, dan kambing.

Wihdan Hidayat / Republika
Dokter hewan melihat kondisi mulut hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di kandang terpadu Desa Bimomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu (22/6/2022).
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat, jumlah ternak yang terkena wabah penyakit mulut kuku (PMK) hingga saat ini terus meningkat setiap pekan. Kasus PMK di Lombok Tengah memang terus mengalami peningkatan.


"Data kasus PMK di Lombok Tengah mencapai 15 ribu ekor baik itu ternak sapi, kerbau, dan kambing," kata Kepala Distanak Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Taufikurahman di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Jumat (24/6/2022).

Baca: Membawa Pulang Puluhan Manuskrip Ulama Nusantara dari Perpustakaan Leiden

Menurut dia, wabah tersebut terus menyerang ternak lainnya, meskipun jumlah ternak yang sembuh juga terus bertambah dari 6.000 ekor menjadi 8.000 ekor. "Sisa ternak yang masih sakit sekitar 7.000 ekor dan sedang dalam proses pengobatan," kata Lalu.

Ancaman wabah PMK di Lombok Tengah memang cukup tinggi, karena jumlah populasi ternak itu mencapai 300 ribu ekor ternak. Wabah PMK yang merupakan penyakit menular tersebut memang dapat menyerang semua hewan berkuku belah/genap seperti sapi, kerbau, kambing dan babi atau hewan ternak ruminansia.

Namun, wabah tersebut di Lombok Tengah banyak menyerang ternak sapi yang hingga saat ini penyebaran terus meningkat. "Selain sapi, saat ini ternak kerbau dan kambing juga mulai terkena wabah PMK," kata Lalu.

Untuk mencegah penyebaran PMK tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah saat ini telah mulai melakukan pengobatan masal secara gratis. Meski begitu, ketersediaan obat dan anggaran yang masih kendala. Sehingga pengobatan gratis itu dilakukan secara bertahap di lokasi yang populasi sebaran kasus PMK cukup tinggi.

"Total ternak yang telah diberikan pengobatan gratis sekitar 1.200 ekor dari target 2.800 ekor sesuai dengan anggaran yang tersedia," kata Lalu. Sementara itu, pasar hewan di Lombok Tengah hingga saat ini masih ditutup sampai dengan 5 Juli 2022 dalam rangka mencegah penyebaran wabah PMK tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler