Bukan Sekadar Bidadari Tribun, Elegi Pelecehan Seksual di Stadion

Viking Girls pun mengambil langkah dengan melakukan kampanye anti pelecehan seksual di stadion.

network /bandung 24jam
.
Rep: bandung 24jam Red: Partner
Dok. Instagram

BANDUNG -- Bangkitnya sepak bola perempuan di Indonesia tak seiring dengan kenyamanan perempuan dalam menonton sepak bola. Dari mulai harus berdesakan dengan para pria hingga disorot kamera dan dikomentari negatif oleh komentator televisi.


Perempuan yang datang ke stadion pun harus bergelut dengan pelecehan seksual yang kerap terjadi di stadion. Hingga akhirnya kampanye pun dilakukan oleh salah satu komunitas penggemar Persib, Viking Girls.

Kordinator Lapangan Viking Girls, Mayang Sari mengakui saat ini Viking Girls tengah mengkampanyekan anti pelecehan seksual di stadion. Dia mengakui Viking Girls kerap mendapatkan laporan kejadian pelecehan seksual dari para perempuan yang hadir di stadion.

"Kami buat kampanye ini sebagai pergerakan dengan banyaknya laporan pelecehan di stadion," kata Mayang.

Mayang mengapresiasi setiap laporan yang masuk karena tahu ketakutan mereka ketika menjadi korban pelecehan stadion. Untuk itu, Viking Girls pun mengambil langkah dengan melakukan kampanye.

"Kami buka komunikasi kepada perempuan yang pernah dilecehkan di stadion. Jadi jangan malu speak up karena ini harus kita lawan bersama," kata mayang.

Mayang mengakui Bobotoh berhak mendapatkan perlindungan. Keterlibatan pria pun sangat diperlukan karena penting bagi keselamatan peremppuan di lingkungan sepak bola.

Langkah awal yang dilakukan oleh Viking Girls adalah pertemuan dengan para korban. Setelah itu, Viking Girls akan melakukan pergerakan dengan kampanye anti pelecehan seksual baik di sosial media maupun langsung di stadion.

"Supaya hal ini tidak terjadi lagi. Mudah-mudahan yang terakhir karena bukan satu atau sepuluh orang, melainkan banyak yang dilecehkan tetapi mereka bungkam," kata Mayang.

Hal ini pun pernah dibahas oleh General Coordinator Pelaksana Pertandingan Persib, Budi Bram Rachman. Bram mengakui masukan tentang stadion ramah anak dan perempuan memang menjadi bagian yang penting dalam pertandingan.

Bram mengakui kampanye itu belum bisa terlaksana karena dua tahun stadion kosong akibat pandemi Covid-19. Dia pun menampung setiap aspirasi termasuk untuk usaha menghapus pelecehan seksual di stadion.

"Kampanye ramah permepuan itu bisa jadi masukan dan jadi pertimbangan," kata Bram.

sumber : https://bandung24jam.republika.co.id/posts/159658/bukan-sekadar-bidadari-tribun-elegi-pelecehan-seksual-di-stadion
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler