Terkenal Sebagai Pemeran Aquaman, Jason Momoa Ternyata Juga Aktivis Lingkungan Laut

Jason Momoa menilai perbaikan kondisi laut adalah hal yang mendesak.

Warner Bros via AP
Jason Momoa dalam film Aquaman. Di luar perannya sebagai Aquaman, Momoa aktif mempromosikan perbaikan kondisi laut,
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Jason Momoa dikenal berkat perannya sebagai Aquaman, sang pelindung lautan dalam film ikonik dengan judul yang sama tersebut. Di luar film, Momoa rupanya juga aktif dalam upaya mengatasi masalah lingkungan, khususnya bawah laut.

Pemain Game of Thrones itu akan segera menjadi advokat Program Lingkungan PBB untuk Kehidupan di Bawah Air. Sebagai aktor sekaligus aktivis lingkungan, Momoa tampil di pantai Carcavelos Portugis menjelang Konferensi Laut PBB di Lisbon, Portugal, yang dimulai 27 Juni 2022.

Mamoa berbicara tentang masalah yang dihadapi lautan dunia. Kondisi bawah laut kini dianggap telah semakin terancam.

"Tanpa kehidupan laut yang sehat, planet kita seperti yang kita tahu tidak akan ada," kata Momoa, seperti dikutip dari laman CNA Lifestyle, Senin (27/6/2022).

Sekitar 7.000 orang, dari kepala negara hingga aktivis lingkungan, diperkirakan akan menghadiri konferensi. Konferensi ini ditunda dari 2020 hingga tahun ini akibat pandemi virus corona.

Puluhan aktivis pemuda dari berbagai negara juga bertepuk tangan dan bersorak menyambut kehadiran Momoa. Aktor 42 tahun itu berbicara bahwa perbaikan kondisi laut sejatinya telah menjadi hal yang mendesak.

"Kita perlu berupaya untuk memperbaiki kesalahan yang telah manusia lakukan terhadap anak dan cucu kita, mengubah arah pengelolaan yang tidak bertanggung jawab, dan membangun momentum untuk masa depan di mana umat manusia dapat sekali lagi hidup selaras dengan alam," kata Momoa.

Momoa dikenal karena perannya sebagai Arthur Curry, karakter setengah manusia dan Atlantis di Aquaman DC Comics. Aquaman 2 dijadwalkan rilis pada Maret 2023.

Baca Juga


Sekretaris Jenderal PBB António Guterres bergabung dengan Momoa di acara tersebut dan meminta maaf atas nama generasinya karena tidak melakukan cukup banyak untuk mengatasi perubahan iklim, menyelamatkan laut, dan melindungi keanekaragaman hayati. Bahkan, menurut dia, gerakan yang dilakukan saat ini terbilang cukup lambat.

"Kita masih bergerak ke arah yang salah," kata Guterres yang merujuk industri bahan bakar fosil.

Menurut Guterres, sudah waktunya perilaku tersebut dikecam secara serius. Presentasi dari permukaan planet Bumi terdiri dari 70 persen dari lautan. Laut menghasilkan lebih dari setengah oksigen dunia dan menyerap 25 persen dari semua emisi karbon dioksida, tetapi perubahan iklim meningkatkan suhu dan menyebabkan permukaan laut naik.

Sebanyak 11 juta metrik ton plastik berakhir di lautan setiap tahun. Angkanya diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada 2040, kecuali jika produksi dan penggunaan sampah dikurangi, menurut beberapa studi ilmiah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler