OKI Minta Swasta Kembangkan Wisata Negara-Negara Anggota
OKI meminta swasta mengembangkan wisata negara-negara anggota.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menekankan perlunya mengarusutamakan peran sektor swasta dalam pengembangan pariwisata di negara-negara anggota OKI. Seperti dilansir Saudi Gazette pada Selasa (28/6) Hal tersebut disampaikan asisten sekretaris jenderal bidang perekonomian OKI, Dr. Ahmad Kawesa Sengendo saat Pertemuan Pejabat Senior (SOM) persiapan Sidang ke-11 Konferensi Islam Para Menteri Pariwisata yang kini berlangsung di Baku, Azerbaijan dari 27-29 Juni 2022. Ia juga menekankan pariwisata memainkan peran penting dalam mempromosikan solidaritas di dalam umat Islam dan pemahaman internasional.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pengembangan pariwisata selalu mendapat perhatian utama dari seluruh anggota OKI, karena pertukaran jasa di sektor pariwisata selalu berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan ekonomi 57 negara anggota OKI, baik pada masa pra dan pasca pandemi Covid-19.
Pernyataan tersebut mengakui pentingnya pertemuan ini terkait dengan implementasi resolusi OKI di bidang pariwisata, mengingat pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi sektor pariwisata dengan menutup perbatasan, mengurangi transportasi wisatawan dan wisatawan. tuntutan.
Oleh karena itu, pernyataan OKI menekankan bahwa, salah satu tugas utama organisasi selama masa yang penuh tantangan ini adalah peningkatan upaya kerjasama melalui peningkatan harmonisasi kebijakan pariwisata, pengembangan pariwisata Islam, fasilitasi pariwisata domestik, pelatihan pariwisata, peluang investasi dan pengembangan pariwisata. infrastruktur.
OKI juga meminta Negara-negara Anggota dan lembaga-lembaga untuk berbuat lebih banyak untuk memanfaatkan potensi besar di sektor pariwisata yang tersedia di negara-negara anggota.
Sesi pembukaan pertemuan pejabat Slsenior juga disampaikan oleh Kanan Gasimov, dari Badan Pariwisata Negara Azerbaijan, dan menyaksikan serah terima ketua sidang dari Bangladesh sebagai Ketua Sidang ke-10 kepada Azerbaijan sebagai ketua sidang sesi ke-11.