Peneliti Korea Selatan Kembangkan Tes PCR untuk Deteksi Cacar Monyet dalam 90 Menit

Cacar monyet bisa menyebar melalui droplet, peneliti coba tes dengan PCR.

CDC via AP
Foto yang dipasok CDC pada 1997 menunjukkan salah satu kasus cacar monyet di Republik Demokratik Kongo. Ilmuwan masih belum mengerti penyebab kian banyaknya kasus cacar monyet terdeteksi di Eropa dan Amerika Utara pada 2022. Peneliti Korea Selatan kembangkan tes PCR untuk cacar monyet.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok peneliti dari perusahaan Seegene mengembangkan metode pengetesan baru yang dapat mendeteksi cacar monyet dalam waktu singkat. Pengetesan ini diharapkan dapat membantu menelusuri penyebaran virus dan menekan transmisi.

Metode pengetesan bernama Novaplex MPXV Assay ini hadir dalam bentuk tes PCR dan mampu mendeteksi cacar monyet dalam waktu 90 menit. Seperti dilansir BioSpectrum Asia, Novaplex MPXV Assay dikembangkan dengan menggunakan sistem pengembangan pengujian otomatis berbasis kecerdasan buatan milik Seegene.

Perusahaan diagnostik molekuler asal Korea Selatan ini berharap metode pengetesan yang mereka kembangkan dapat membantu menekan penyebaran cacar monyet di dunia. Seegene berencana untuk menghadirkan Novaplex MPXV Assay di negara-negara yang telah mendeteksi virus monkeypox.

Cacar monyet bisa bertransmisi lewat droplet. Namun, sebagian besar penularan cacar monyet terjadi melalui kontak antarkulit.

Kasus cacar monyet diprediksi akan semakin meningkat di beberapa wilayah, khususnya Inggris dan Eropa secara umum. Alasannya, aktivitas berkerumun di berbagai acara festival hingga kelab malam di wilayah tersebut semakin meningkat seiring dengan datangnya musim panas.

UK Health Security Agency (UKHSA) mengimbau agar masyarakat untuk berhati-hati bila menghadiri acara besar di musim panas atau melakukan hubungan seksual dengan pasangan baru. Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai gejala-gejala cacar monyet yang mungkin mereka alami.

"Waspadai gejala cacar monyet sehingga Anda bisa dites secara cepat dan membantu mencegah penularan infeksi kepada orang lain," ungkap Incident Director UKHSA Dr Sophia Makki, seperti dilansir Express, Kamis (30/6/2022).

Dr Makki mengatakan sebagian besar kasus cacar monyet yang terdeteksi mengenai pria muda yang aktif secara seksual. Akan tetapi, Dr Makki mengingatkan bahwa cacar monyet bisa mengenai siapa saja.

"Bila Anda curiga bahwa Anda terkena cacar monyet, jangan pergi ke acara-acara, menemui teman, atau melakukan kontak seksual," pungkas Dr Makki.

Baca Juga


Ada beberapa gejala yang cacar monyet yang dapat diwaspadai. Gejala tersebut di antaranya adalah muncul ruam, demam tinggi, sakit kepala, nyeri punggung, nyeri otot, pembengkakan kelenjar, menggigil, dan lelah.

 

Asal usul cacar monyet. - (Republika)


Saat ini, bukan hanya ancaman cacar monyet atau Covid-19 saja yang perlu diwaspadai, tetapi juga polio. Untuk pertama kalinya sejak 1984, poliovirus kembali terdeteksi di Inggris. Otoritas kesehatan setempat khawatir bila transmisi lokal yang terjadi bisa memicu mutasi pada virus.

Awal tahun ini, kasus hepatitis misterius juga terdeteksi pada anak-anak kecil. Beberapa bulan setelah kasus pertamanya terdeteksi, hepatitis misterius kini telah ditemukan di lebih dari 30 negara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler