Sri Lanka Perpanjang Penutupan Sekolah

Sri Lanka masih tak punya cukup bahan bakar untuk guru dan siswa berangkat sekolah.

EPA-EFE/CHAMILA KARUNARATHNE
Orang-orang menunggu untuk membeli minyak tanah di sebuah pompa bensin di tengah kelangkaan bahan bakar di Kolombo, Sri Lanka, 07 Juni 2022. Sri Lanka menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dasawarsa karena kurangnya devisa, yang mengakibatkan kelangkaan pangan, bahan bakar, obat-obatan. , dan barang impor. Protes telah mengguncang negara itu selama berminggu-minggu, menyerukan pengunduran diri presiden atas dugaan kegagalan mengatasi krisis ekonomi yang memburuk saat ini.
Rep: Dwina Agustin Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Sri Lanka memperpanjang penutupan sekolah selama satu pekan, Ahad (3/7/2022). Negara ini masih tidak memiliki cukup bahan bakar yang bisa digunakan oleh guru dan orang tua untuk membawa anak-anak ke ruang kelas.

Bulan lalu, sekolah ditutup secara nasional selama sehari karena kekurangan bahan bakar dan tetap ditutup selama dua pekan terakhir di daerah perkotaan. Sekolah akan tetap ditutup hingga Jumat  (8/7/2022) .

"Mencari uang adalah sebuah tantangan. Ini tantangan besar," kata Menteri Tenaga dan Energi Kanchana Wijesekera.

Wijesekera mengatakan, pemerintah telah memesan stok bahan bakar baru dan kapal pertama dengan 40.000 metrik ton solar. Pengiriman ini diharapkan tiba pada Jumat, sementara kapal pertama yang membawa bensin akan datang pada 22 Juli.

Beberapa pengiriman bahan bakar lainnya sedang dalam proses. Namun, Wijesekera mengatakan, pihak berwenang sedang berjuang untuk menemukan 587 juta dolar AS untuk membayar bahan bakar. Dia membeberkan bahwa Sri Lanka berutang sekitar 800 juta dolar AS kepada tujuh pemasok bahan bakar.

Utang luar negeri yang besar telah membuat pulau di Samudra Hindia itu tidak memiliki pemasok yang mau menjual bahan bakar secara kredit. Sri Lanka telah mendapatkan sebagian besar kebutuhan bahan bakarnya dari negara tetangga India, yang memberikannya batas kredit. Pemerintah mengatakan, sedang bernegosiasi dengan pemasok di Rusia dan Malaysia.

Stok yang tersedia hanya cukup untuk beberapa hari dan hanya akan disediakan untuk layanan penting, termasuk pekerja kesehatan dan pelabuhan, transportasi umum, dan distribusi makanan. Pihak berwenang juga mengumumkan pemadaman listrik di seluruh negeri hingga tiga jam sehari mulai Senin (4/7/2022). Mereka tidak dapat memasok bahan bakar yang cukup ke pembangkit listrik.

Pemadaman listrik telah menjadi bencana bagi perekonomian Sri Lanka selama berbulan-bulan. Kondisi ini ditambah dengan kekurangan bahan pokok yang parah termasuk gas untuk memasak, obat-obatan, dan impor makanan.

Wijesekera mengatakan, masalah utama adalah kurangnya dolar dan mengimbau sekitar dua juta orang Sri Lanka yang bekerja di luar negeri untuk mengirim pulang pendapatan devisa melalui bank, bukan saluran informal. Dia mengatakan remitansi pekerja, yang biasanya mencapai 600 juta dolar AS per bulan, telah turun menjadi 318 juta dolar AS pada Juni.


Baca Juga


Menurut Bank Sentral, pengiriman uang yang menjadi penghasil devisa utama negara telah turun dari 2,8 miliar dolar AS dalam enam bulan pertama pada 2021 menjadi 1,3 miliar dolar AS pada periode yang sama tahun ini. Kondisi ini menjadi penurunan sebesar 53 persen.

Penurunan terjadi setelah pemerintah tahun lalu memerintahkan konversi wajib mata uang asing. Dikatakan bahwa premi pasar gelap telah menyebabkan orang menimbun mata uang asing.

Sri Lanka telah menangguhkan pembayaran sekitar 7 miliar dolar AS pinjaman luar negeri yang jatuh tempo tahun ini dari 25 miliar dolar AS yang akan dilunasi pada 2026. Total utang luar negeri negara itu adalah 51 miliar dolar AS.

Krisis ekonomi telah memicu krisis politik dengan protes anti-pemerintah yang meluas di seluruh negeri. Para pengunjuk rasa telah memblokir jalan-jalan utama untuk menuntut gas dan bahan bakar.

Sedangkan di ibukota Kolombo, para pengunjuk rasa telah menduduki pintu masuk kantor presiden selama lebih dari dua bulan untuk menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa. Mereka menuduh dia dan keluarganya yang berkuasa, termasuk beberapa saudara kandungnya yang memegang posisi penting di pemerintahan, menjerumuskan negara ke dalam krisis melalui korupsi dan kesalahan aturan.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler