Tawuran Dua Kelompok di Seturan, Pengendara Takut Melintas
Mendekati zuhur, sebagian besar pelaku akhirnya mulai meninggalkan Jalan Seturan Raya
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tawuran kembali terjadi di Jalan Seturan Raya, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, DIY. Tawuran yang melibatkan dua kelompok tersebut mengakibatkan pengendara kendaraan bermotor khawatir untuk melintas.
Kejadian ini merupakan buntut dari dugaan penganiayaan yang sebelumnya terjadi di salah satu tempat hiburan di Jalan Babarsari. Pantauan Republika, Senin (4/7/2022) siang, banyak pengendara memilih memutar balik mencari jalan-jalan lain.
"Balik, balik, balik, muter wae mas (memutar saja mas)," kata salah seorang pengemudi ojek daring kepada pengendara lain yang sedang memelankan laju kendaraannya, Senin.
Melihat cukup banyaknya pelaku tawuran yang berlarian di tengah jalan, banyak warga memilih masuk ke kantor-kantor atau toko-toko di lokasi. Mendekati zuhur, polisi lalu lintas (polantas) akhirnya melakukan pengalihan arus kendaraan.
Salah satunya sudah dilakukan di perempatan yang berada di samping UPN Veteran Yogyakarta yang menuju ke Jalan Seturan. Beberapa polantas terlihat mengalihkan kendaraan di perempatan Jalan Selokan Mataram yang menuju ke Jalan Seturan Raya.
Tepat di depan halte Trans Jogja, sudah terparkir dua unit mobil anti huru hara yang diterjunkan Direktorat Samapta Polda DIY. Selain itu, tampak ratusan personel polisi yang sebagian besar terlihat berkumpul di depan Bank Mandiri.
Mendekati zuhur, sebagian besar pelaku akhirnya mulai meninggalkan Jalan Seturan Raya. Salah satu kelompok pelaku pergi meninggalkan lokasi menuju Ring Road Utara, melintasi Jalan Pintu Selatan UPN (belakang UPN) lalu ke Jalan Perumnas. "Ke kanan, ke kanan, ke kanan," ujar salah seorang pelaku tawuran mengarahkan rekannya yang lain.
Belum diketahui rombongan tersebut dari kelompok mana. Namun, puluhan pelaku yang berboncengan memakai kendaraan roda dua itu masih tampak membawa senjata tajam. Ada yang berusaha menyembunyikan, ada yang cukup santai menentengnya.
Setelah tampak cukup banyak personel polisi, banyak warga yang akhirnya berani untuk ke luar toko-toko atau kantor-kantor yang ada di sekitar lokasi. Selepas zuhur, Jalan Seturan Raya mulai dilintasi pengendara kendaraan bermotor lagi.