Paus Fransiskus Tepis Rumor Soal Dirinya Idap Kanker
Paus Fransiskus juga bantah akan mengundurkan diri.
REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus telah membantah rumor yang menyebutnya mengidap kanker. Dia pun membantah kabar tentang rencananya mengundurkan diri sebagai pemimpin umat Katolik sedunia.
Paus Fransiskus membantah desas-desus bahwa kanker telah ditemukan saat dia menjalani operasi usus besar akibat divertikulitis tahun lalu. “Operasi itu sangat sukses,” katanya dengan nada gurau saat diwawancara secara eksklusif oleh Reuters di kediamannya di Vatikan, Sabtu (2/7/2022) lalu.
Tim medis yang menanganinya sama sekali tidak menyinggung tentang kanker. “Mereka tidak memberi tahu saya apa pun (tentang kanker),” ucap Paus Fransiskus berseloroh.
Wawancara eksklusif itu dilakukan saat Paus Fransiskus seharusnya bertolak ke Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan. Agenda kunjungan itu ditunda karena dia harus mengistirahatkan lutut kanannya. Jadwal kunjungan ke Kanada pada 24-30 Juli mendatang juga harus ditangguhkan.
Paus Fransiskus mengungkapkan, pembatalan kunjungannya ke Afrika telah membawa “penderitaan” baginya. Sebab dia sangat ingin mempromosikan perdamaian di Kongo dan Sudan Selatan. Reporter Reuters kemudian sempat menanyakan bagaimana kondisi Paus hari itu. “Saya masih hidup,” jawabnya dengan nada bergurau.
Paus Fransiskus menjelaskan, dia menderita “patah tulang kecil” di lutut ketika salah melangkah saat ligamennya meradang. “Saya baik-baik saja, saya perlahan-lahan menjadi lebih baik,” ujarnya.
Namun Paus Fransiskus mengatakan, dia tidak ingin lututnya dioperasi. Sebab anestesi umum pada operasinya tahun lalu memiliki efek samping negatif. Paus Fransiskus kemudian menepis rumor yang menyebutnya akan mengundurkan diri.
Hal itu terkait dengan serangkaian acara pada Agustus, antara lain pertemuan dengan para kardinal dunia untuk membahas konstitusi baru Vatikan, upacara pelantikan kardinal baru, dan kunjungan ke kota L’Aquila di Italia.
L'Aquila dikaitkan dengan Paus Celestine V, yang mengundurkan diri dari kepausan pada tahun 1294. Paus Benediktus XVI mengunjungi kota itu empat tahun sebelum ia mengundurkan diri pada 2013. Dia menjadi paus pertama yang melakukannya dalam kurun waktu sekitar 600 tahun.
Namun Paus Fransiskus membantah semua dugaan dan spekulasi tersebut. “Semua kebetulan ini membuat beberapa orang berpikir bahwa ‘liturgi’ yang sama akan terjadi. Tapi itu tidak pernah terlintas dalam pikiran saya. Untuk saat ini tidak, sungguh,” ujarnya.