Kandungan Tinggi Merkuri pada Ikan Bisa Picu Demensia, Ada di Ikan Apa Saja?
Paparan merkuri sedikit saja bisa membahayakan kesehatan tubuh, termasuk otak.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ikan kerap dianggap sebagai sumber protein yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tak menyarankan konsumsi ikan secara berlebih, karena beberapa ikan terbukti mengandung merkuri dengan kadar tinggi yang alih-alih menyehatkan malah bisa memicu masalah otak, termasuk demensia.
Dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama, merkuri secara alami terdapat di udara, air, dan tanah. WHO menjelaskan, paparan merkuri bahkan dalam kadar kecil bisa membahayakan kesehatan tubuh, termasuk otak.
Hussain Abdeh, Inspektur Apoteker dari Medicine Direct, mengatakan bahwa jenis ikan tertentu mengandung senyawa merkuri yang tinggi. Merkuri adalah neurotoksin yang telah ditemukan menjadi penyebab potensial penurunan kognitif pada manusia yang terpapar, jadi ada kemungkinan makan ikan yang tinggi merkuri dapat berkontribusi pada demensia.
Ikan yang tinggi merkuri cenderung menjadi ikan predator, seperti ikan todak, hiu, dan king makerel. Beberapa ikan air tawar juga mengandung merkuri.
"Jadi, penting untuk tak mengonsumsi jenis ikan tinggi merkuri secara berlebihan," kata Abdeh, seperti dilansir dari Express, Ahad (3/7/2022).
Hubungan antara merkuri dari konsumsi ikan dan demensia juga didokumentasikan melalui studi yang diterbitkan dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine. Studi ini mengamati seorang pria berusia 91 tahun yang didiagnosis menderita penyakit Alzheimer.
Subjek ini memiliki kadar merkuri yang sangat tinggi yang disebabkan oleh konsumsi ikan yang mengandung merkuri tinggi. Meskipun merkuri diketahui memengaruhi disfungsi kognitif dan menyebabkan kehilangan memori, hubungan antara senyawa dan penyakit Alzheimer masih belum jelas. Namun, penelitian menunjukkan bahwa merkuri mungkin berperan sebagai faktor penyerta dalam pengembangan demensia.
Para ahli, seperti Dr Dale Bredesen, juga mengklasifikasikan merkuri sebagai salah satu kontributor utama penyakit Alzheimer. Dalam buku terbarunya The End of Alzheimer's Disease, dia mendokumentasikan sejumlah kasus yang mirip dengan studi pria yang mengonsumsi terlalu banyak merkuri melalui ikan.
Namun, saat ini, tidak ada cukup penelitian untuk membangun hubungan yang kuat. Ditambah lagi, tidak semua ikan memiliki kadar merkuri yang sama.
"Perlu dicatat bahwa ikan dengan kandungan merkuri yang tinggi bukanlah varietas yang umum ditemukan di supermarket dan restoran, seperti salmon atau sarden. Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh menghindari ikan jenis ini karena seperti protein, omega-3, dan asam lemak yang terkandung di dalamnya sangat berharga bagi kesehatan kita," kata Abdeh.
Sebelumnya, ikan juga telah ditemukan berkhasiat untuk menangkal demensia karena kandungan omega-3-nya. Abdeh menyebut, ikan adalah salah satu sumber makanan omega-3 terbesar yang telah diteliti dan ditemukan sebagai kemungkinan bantuan dalam mencegah demensia.
Di sisi lain, penelitian tentang hal tersebut telah menghasilkan hasil yang beragam. Ini berarti bahwa omega-3 bukanlah nutrisi yang terbukti dalam mencegah demensia.
"Meskipun demikian, ikan baik untuk otak karena suatu alasan. Omega-3 penting untuk perkembangan kognitif, yang berarti bahwa ikan seperti salmon, sarden, dan makerel semuanya bermanfaat bagi otak kita," kata Abdeh.
Menurut ahli, gejala demensia yang harus diwaspadai antara lain hilang ingatan, masalah konsentrasi, perubahan suasana hati, dan kesulitan menyelesaikan tugas sederhana. Jika Anda mengalami gejala tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter.