Pakar: Ciptakan Jagat Maya Tentram dengan Jaga Netiket

Pakar menyebut netiket ada tata krama dalam menggunakan internet

www.freepik.com
Layanan internet (ilustrasi). Setiap warga internet (warganet) memiliki tanggung jawab sama, yaitu menciptakan jagat maya yang tentram dengan menjaga netiket.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Perkembangan teknologi informasi di dunia terus berkembang secara masif. Perubahan gaya hidup menjadi serba digital menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan berbagai aktivitas.


Pengguna internet Indonesia mencapai 204,7 juta orang atau setara 73,7 persen dari total populasi penduduk. Setiap warga internet (warganet) memiliki tanggung jawab sama, yaitu menciptakan jagat maya yang tentram dengan menjaga netiket.

Netiket adalah tata krama dalam menggunakan internet.Sehingga warganet sekalipun saat berada di dunia digital, tetap harus mengikuti aturan seperti di dunia nyata. Ada beberapa kopetensi literasi digital terkait netiket, termasuk kopetensi mengakses informasi sesuai netiket di platform digital.

“Ketika masuk ruang digital, kita bisa mengakses banyak informasi, kita kebanjiran informasi. Karena bisa mengakses informasi sesuai kebutuhan, kopetensi selanjutnya adalah menyeleksi dan menganalisis informasi saat berkomunikasi di platform digital,” kata Anggota Mafindo, Dosen Praktisi, HR Professional Rovien Aryunia, S.Pd., M.PPO., M.M. saat Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kota Madiun, Jawa Timur.

Warganet, lanjut dia, bertanggung jawab menyaring berita di platform digital. Media-media mainstream seharusnya tidak mengeluarkan berita bohong karena mematuhi satu kode etik, yakni kode etik jurnalistik.

Namun, Rovien memahami, kesalahan pemberitaan bisa saja terjadi karena terburu-buru mengunggah berita. “Balik lagi, filternya ada di diri kita,” katanya.

Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kota Madiun, Jawa Timur, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Siber Kreasi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya. Paparan Anggota Mafindo, Dosen Praktisi, HR Professional, Rovien Aryunia, S.Pd., M.PPO., M.M. menjadi pembuka webinar, dilanjutkan penyampaian materi oleh Bendahara Umum PMII Jatim, Andri Hadi Prasetia Utama S.E. Diskusi ditutup Digital Marketing Expert, Fianda Julyantoro.

Bendahara Umum PMII Jatim, Andri Hadi Prasetia Utama S.E menyebutkan, masyarakat indonesia perlu lebih diedukasi dalam pemanfaatan internet, sehingga tidak melakukan hal ngawur di dunia digital.

“Jadi tata ruang di digital itu tidak hanya kita menginstal dan menggunakan aplikasi tersebut untuk kemauan kita, tapi kita juga harus bisa mengetahui, memahami, dan menggunakannya dengan bijak,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler