Mahasiswa Universitas BSI Disiapkan Hadapi Sertifikasi Kompetensi Programmer
Prodi Sistem Informasi UBSI gelar pembekalan sertifikasi kompetensi programmer
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) kampus Tasikmalaya, Tegal, Purwokerto, dan Pontianak berkolaborasi mengadakan pembekalan sertifikasi kompetensi programmer. Acara digelar secara daring melalui Zoom pada Kamis (30/6/2022).
Kepala Kampus Universitas BSI kampus Tasikmalaya Deddy Supriadi dalam sambutannya mengatakan pembekalan sertifikasi yang diikuti oleh mahasiswa semester 4 dan 5 bertujuanmenyiapkan kesiapan mereka menghadapi uji kompetensi nanti.
“Sertifikasi kompetensi programmer ini akan dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP BSI). Sertifikasi kompetensi merupakan proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui asesmen atau uji kompetensi yang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI),” katanya dalam rilis yang diterima pada Rabu (6/7/2022).
Menurutnya sertifikasi kompetensi ini penting bagi lulusan dalam menghadapi era ASEAN Free Trade Area (AFTA). AFTA merupakan peluang dan tantangan bagi tenaga kerja Indonesia untuk bersaing dengan tenaga kerja asing. Kondisi ini menuntut tersedianya tenaga kerja profesional dalam mengembangkan perangkat lunak andal yang memenuhi kebutuhan pengguna.
Oleh karena itu tenaga kerja programmer harus memiliki sertifikasi profesi sebagai bentuk pengakuan terhadap kualifikasi dan kompetensi yang dimilikinya. Sertifikasi ini untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam bidang programmer.
"Saya berharap mahasiswa Universitas BSI mendapatkan nilai sertifikasi yang memuaskan dan dinyatakan lulus atau kompeten. Sertifikat kompetensi ini penting sebagai bukti fisik kemampuan mahasiswa yang diperlukan dunia kerja,” katanya.
Muhammad Sony Maulana selaku kaprodi Sistem Informasi kampus Pontianak menjelaskan tahapan yang harus disiapkan oleh mahasiswa sebelum mengikuti ujian kompetensi. Ia memaparkan kesiapan tersebut mulai dari prosedur sertifikasi, prosedur aplikasi sistem sertifikasi, metode uji kompetensi, penjelasan unit kompetensi, serta pendalaman materi pemrograman.
“Semoga dengan adanya pembekalan ini mahasiswa tidak hanya sekedar lulus. Namun mampu menyelesaikan unit yang diujikan dan mampu menyelesaikan semua rangkaian ujian sertifkasi dan memiliki kualifikasi yang memuaskan dalam bidang programmer,” ujar Sony.