Sekjen ASEAN Sebut China Sebagai Mitra Dagang Terbesar

Volume perdagangan ASEAN dan China telah melonjak 100 kali lipat selama 30 tahun.

Antara/Sigid Kurniawan
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Lim Jock Hoi menyebut China sebagai mitra dagang terbesar ASEAN selama 12 tahun terakhir.
Rep: Fergi Nadira Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Lim Jock Hoi menyebut China sebagai mitra dagang terbesar ASEAN selama 12 tahun terakhir. Ia memuji komitmen Cina yang secara konsisten menjadi mitra dagang terbesar ASEAN.

Baca Juga


"China telah lama menjadi mitra penting bagi ASEAN. Komponen penting dari hubungan kami adalah kerja sama ekonomi yang terbesar selama 12 tahun," kata Lim di Gedung Sekretariat ASEAN sambil menyambut Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Senin (11/7/2022)

"Kami tetap berkomitmen untuk memperkuat kerja sama ekonomi kami untuk kemakmuran bersama dan keuntungan bersama," imbuhnya.

Lim mengatakan, sejak pembentukan kemitraan strategis ASEAN-China pada 2003, keduanya bergerak maju. Kemajuan ekonomi China yang luar biasa pun telah memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan kawasan secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan ASEAN.

Menurut Lim komitmen China terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan berbasis aturan hingga prospek pertumbuhan yang berkelanjutan tak hanya menguntungkan China saja, namun juga semua orang di kawasan bahkan secara global. Penandatangan dan implementasi Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement (RCEP) pun adalah bukti keterbukaan pasar di kawasan.

"Kami juga terus memperdalam dialog politik melalui berbagai mekanisme yang dipimpin ASEAN, mempromosikan pembangunan berkelanjutan, sambil memelihara persahabatan yang lebih besar antara orang-orang kami melalui pertukaran orang-ke-orang, terutama dukungan dan bantuan China untuk Asia selama masa sulit covid-19 ini," kata Lim.

ASEAN mengapresiasi dukungan dan bantuan China selama masa sulit pandemi. Lim mengatakan, ia berharap China-ASEAN dapat memperkuat kolaborasi sebagai pemulihan yang komprehensif, inklusif dan berkelanjutan di kawasan ini, termasuk melalui implementasi kerangka pemulihan komprehensif ASEAN.

Hubungan ASEAN-China, sambungnya, secara konstruktif dapat membentuk prospek perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran yang berkelanjutan di kawasan. "Dengan pembentukan Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-Cina tahun lalu, kami bersama-sama berinvestasi untuk menjadikan kemitraan ini substantif, bermakna dan saling menguntungkan," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler