Tak Mampu Atasi Tekanan Mental di Inggris, Pogba Kini Hanya Ingin Ceria Lagi di Italia

Fans MU sering mengujinya dengan hujatan tapi Pogba tak mampu melewatinya.

LaPresse melalui AP
Gelandang Paul Pogba melambai kepada para penggemar saat ia tiba di Pusat Medis Juve, di Turin, Italia utara, Sabtu, 9 Juli 2022. Lebih dari 1.000 penggemar menyambut Paul Pogba kembali ke rumah saat ia kembali ke Juventus dengan status bebas transfer dari Manchester United pada hari Sabtu .
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Paul Pogba bereaksi setelah resmi kembali berkostum Juventus. Ia merasa seperti pulang ke rumah.

Baca Juga


Sebelum balik lagi ke Turin, ia berstatus agen bebas. Selain Bianconeri, sang gelandang juga dikaitkan dengan beberapa elite Eropa lainnya. Ada Real Madrid juga Paris Saint-Germain.

Ia bisa mendapat upah lebih tinggi andai berlabuh di Madrid atau PSG. Tapi Pogba memilih si Nyonya Tua. Ada ikatan luar biasa antara dirinya dengan kubu hitam putih.

"Ini atmosfer yang tidak dapat saya defenisikan. Saya sangat senang, dan tidak sabar untuk mengenakan seragam Bianconeri lagi," kata andalan tim nasional Prancis itu di saluran resmi Juventus Twich, dikutip dari Football Italia, Selasa (12/7).

Komentarnya terasa seperti hujatan terhadap Manchester United. Maklum media Inggris dan oknum penggemar United sering memperlakukannya sebagai kambing hitam kegagalan the Red Devils. Alhasil kontrak yang bersangkutan tidak diperpanjang.

Semua sudah berlalu. Pogba menatap tantangan berbeda. Ia mendapatkan gairah yang lama telah hilang.

"Saya ingin kembali menemukan kegembiraan bermain sepakbola," ujar pesepak bola 29 tahun itu.

Pogba sudah berkostum Juventus dari 2012 hingga 2016. Selama periode tersebut, ia tampil dalam 178 laga di berbagai ajang, dan mencetak 34 gol. Ia mengoleksi semua gelar domestik di Italia.

Setelahnya ia balik lagi ke Man United. Sang gelandang merupakan produk akademi Raksasa Inggris itu. Dalam petualangan keduanya di Old Trafford, Pogba mengalami pasang surut.

Ia hanya mengoleksi trofi Liga Europa  musim 2016/17, dan Piala Liga di tahun yang sama. Selebihnya, MU kesulitan bersaing di kompetisi lainnya. Secara individu jagoan Les Blues itu tak banyak membuat perbedaan, dan beberapa kali mengalami cedera.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler