Penyaluran KUR BRI Berpotensi Serap 32,1 Juta Lapangan Kerja
Sepanjang Januari hingga akhir Mei 2022, BRI telah menyalurkan KUR Rp 104,5 triliun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI diestimasi dapat menyerap 32,1 juta lapangan kerja. Hal ini terungkap dari riset yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan judul Dampak Ekonomi dan Sosial Penyaluran KUR di Masa Pandemi.
Salah satu poin dalam riset tersebut menyampaikan akses KUR berpotensi meningkatkan penyerapan tenaga kerja sebesar rata-rata 3 orang. Menurut Direktur Utama BRI Sunarso, saat ini BRI memiliki 10,7 juta nasabah existing KUR dari segmen KUR Super Mikro, KUR Mikro dan KUR Kecil.
"Maka dari penyaluran KUR BRI terhadap 10,7 juta nasabah tersebut diestimasi dapat menyerap 32,1 juta lapangan kerja di seluruh Indonesia," kata Sunarso melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (12/7/2022).
Sepanjang Januari hingga akhir Mei 2022, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 104,5 triliun kepada 2,7 juta pelaku UMKM atau setara dengan 41,12 persen dari target yang dipatok oleh pemerintah di tahun ini sebesar Rp 254,1 triliun. Mayoritas penyaluran KUR BRI didominasi Sektor Produksi sebesar 57,38 persen.
BRI optimistis tahun ini dapat menyalurkan KUR sesuai dengan target yang diberikan oleh pemerintah. BRI telah menyiapkan strategi penyaluran KUR di tahun 2022 yaitu menekankan pada pertumbuhan yang selektif dan selaras dengan strategi penyaluran kredit BRI secara umum.
Selain itu BRI akan memanfaatkan ekosistem hiperlokal dengan fokus pada ekosistem desa, pasar kelompok usaha dan komoditas tertentu. BRI juga terus melakukan pemberdayaan melalui digitalisasi, yakni dengan platform PARI, Localoka dan pasar.id.
Sunarso menegaskan BRI akan terus melakukan pemberdayaan UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Cara terbaik menyejahterakan rakyat dengan memberi pekerjaan. Maka, melalui pemberdayaan UMKM salah satunya penyaluran KUR adalah meningkatkan penyerapan tenaga kerja Indonesia. Artinya, bagaimana kita tetap menjaga negara bisa men-deliver kesejahteraan kepada rakyat," papar Sunarso.