PPDB Telah Rampung, Disdik Kota Bandung Terima Ribuan Pengaduan

Kolom konsultasi menerima sekitar 10.000 tanggapan dari masyarakat yang minta bantuan

istimewa
Ratusan orang tua siswa di Kota Bandung mengurus perbaikan dokumen kependudukan untuk kegiatan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2022 ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
Rep: dea alvi soraya Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahap dua jalur zonasi tingkat SD dan SMP tahun 2022/2023 di Kota Bandung telah selesai dilaksanakan. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengatakan, hasil pendaftaran tahap dua akan diumumkan sesuai jadwal, pada 8 Juli 2022 pukul 18.00, melalui laman ppdbbandung.go.id. 

Baca Juga


Ketua Tim PPDB Kota Bandung Edy Suparjoto mengatakan pada penyelenggaraan PPDB SD dan SMP tahap dua ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menerima setidaknya 1000 pengaduan melalui layanan chat box. Sedangkan kolom konsultasi menerima sekitar 10.000 tanggapan dari masyarakat yang kebanyakan meminta bantuan dalam proses pendaftaran. 

“Jadi kita memang buka dua layanan, ada konsultasi dan pengaduan. Pengaduan mah ada sekitar 1000 tapi hampir 60-70 persen sudah ditanggulangi. Kalau chat box itu lebih ke konsultasi, dimana orang tua dan calon siswa yang mengalami kendala akan kita bimbing sampai berhasil dan ada 10.000 chat lah kira-kira,” jelasnya saat dihubungi pada Selasa (12/7/2022). 

Kebanyakan pengaduan, kata dia, biasanya mengeluhkan kendala proses konfirmasi oleh operator sekolah maupun dinas, juga kendala penentuan titik koordinat. “Prinsipnya jika memang masalah itu benar berasal dari sistem maka kita fasilitasi tapi pada dasarnya proses pengaduan sudah kita selesaikan,” kata Edy. 

Untuk mengupayakan kemerataan rombongan belajar di seluruh sekolah, Disdik Kota Bandung, kata Edy, terus melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat agar mendaftar ke sekolah-sekolah terdekat, khususnya sekolah swasta yang hingga kini masih banyak yang minim pendaftar. 

“Tadi ada informasi dari sekolah swasta itu masih ada beberapa yang belum terisi jadi kami menghimbau agar masyarakat yang belum mendapatkan sekolah agar segera mendaftarkan diri ke sekolah sekolah swasta,” himbaunya. 

Edy juga mengkonfirmasi bahwa terdapat empat SD yang minim pendaftar. Menurutnya, terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan pendaftar minim. SD yang paling minim pendaftar yaitu SD Putraco Indah yang berada di Jalan Rajamantri Kaler, Lengkong, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, yang hanya terdapat tiga pendaftar. Beberapa antisipasi yang dilakukan mengurangi rombongan belajar (rombel) sekolah di SD Pelita dan SD Karang Pawulang yang berada di sekitar, kata dia. Namun animo masyarakat untuk mendaftar di sekolah tersebut tetap minim. 

"Kita sudah antisipasi dengan mengurangi rombel sekolah sekitar, SD Pelita dan Karang Pawulang itu sudah dikurangi agar Putraco Indah bisa penuh oleh peserta didik," jelasnya. 

Edy menyebut, lokasi SDN Putraco Indah sendiri berdekatan dengan dua SDN besar. Selain itu stigma masyarakat yang menilai sekolah tersebut juga menjadi faktor minimnya peminat, karena sekolah tersebut cukup banyak diisi peserta didik berkebutuhan khusus dan dianggap sebagai sekolah inklusi."Putraco itu ada bebeberapa peserta difasilitasi dari peserta didik kebutuhan khusus sebetulnya bukan (khusus) kebutuhan khusus. Stigma masyarakat Putraco itu sekolah inklusi," ujarnya. 

Dia menegaskan akan terus berupaya agar masyarakat tetap mendaftar ke SDN Putraco, dan bahkan kepala sekolah sudah mengundang berbagai pemangku kepentingan di wilayah. Selain itu para guru yang ada berkualitas.

Selain SD Putraco, SDN Cidadap juga hanya enam pendaftar yang lolos seleksi dari kuota 56 kursi. SDN Sukaraja hanya 10 pendaftar saja yang lolos seleksi. Sementara SDN Cilandak terdapat sembilan pendaftar yang lolos seleksi. Sedangkan SDN 217 Sarijadi tujuh pendaftar. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler