Serangan Udara ke Gaza Bayangi Kunjungan Biden ke Timur Tengah

Beberapa jam setelah Biden terbang dari Israel, jet tempur Israel menyerang Gaza

AP PHOTO
Beberapa jam setelah Biden terbang dari Israel, jet tempur Israel menyerang Gaza. Ilustrasi.
Rep: Fergi Nadira Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Jet tempur Israel menyerang Gaza setelah peluncuran roket pada Sabtu (16/7/2022). Serangan ini terjadi beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden terbang dari Israel ke Arab Saudi dalam perjalanan Timur Tengah yang bertujuan untuk memperdalam integrasi Israel ke wilayah tersebut.

Baca Juga


Militer Israel mengatakan pihaknya menargetkan fasilitas bawah tanah Hamas untuk produksi bahan roket di Gaza. Warga Palestina melaporkan beberapa serangan terjadi di dekat Kota Gaza sesaat sebelum pukul 05.00 waktu setempat. Video dan foto di media sosial menunjukkan bola api besar membumbung menyusul serangan pada target yang tidak ditentukan.

"Situs yang ditargetkan adalah salah satu situs terbesar dan terpenting di Jalur Gaza untuk produksi bahan dasar roket oleh kelompok teror," kata militer dikutip Times sof Israel, Sabtu.

Militer juga mengatakan pihaknya secara teratur menganggap Hamas bertanggung jawab atas setiap serangan yang berasal dari Gaza. Secara bersamaan, dua roket lagi ditembakkan ke arah Israel dan sirine peringatan diaktifkan di Dewan Regional Lakhish di timur laut Jalur Gaza. Kedua roket menghantam area terbuka.

Saksi mata mengatakan situs itu digunakan sebagai kamp pelatihan. Sirine terdengar di Israel selatan dalam dua kesempatan pada Sabtu pagi. Sirine itu memperingatkan akan adanya tembakan roket yang masuk. "Satu roket dicegat dan tiga proyektil mendarat di ruang terbuka," kata Pasukan Pertahanan Israel.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas peluncuran tersebut. Tembakan roket terjadi beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden meninggalkan negara itu dan sekarang di Arab Saudi.

Biden mengumumkan kesepakatan yang mencakup langkah-langkah Riyadh menuju normalisasi hubungan dengan Israel. Kesepakatan itu akan melihat transfer sepasang Pulau Laut Merah dari Mesir ke Arab Saudi.

Riyadh juga akan memungkinkan maskapai penerbangan Israel untuk terbang di atas wilayahnya dalam perjalanan ke timur jauh. Hal ini juga diharapkan mencakup Saudi yang mengizinkan penerbangan langsung dari Israel untuk peziarah Muslim.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler