Enam Makanan yang Meningkatkan Peradangan dalam Tubuh
Peradangan dapat merusak jaringan sehat dan meningkatkan risiko sejumlah penyakit.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peradangan dalam tubuh terjadi akibat makanan yang dikonsumsi. Terdapat berbagai makanan yang harus Anda kurangi dan hindari untuk kebaikan tubuh Anda.
Dilansir dari fortune Ahad (17/7/2022), jika peradangan dibiarkan, hal itu dapat menyebabkan kelelahan, merusak jaringan sehat, dan dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit. Peradangan kronis sebagian berasal dari konsumsi makanan tertentu dalam jumlah berlebihan.
Berikut enam makanan yang meningkatkan peradangan di dalam tubuh yaitu :
Daging Panggang
Apakah Anda sedang memanggang? Tanda arang yang terbakar adalah petunjuk bahwa makanan Anda mengandung amina heterosiklik (HCA), senyawa yang menyebabkan lemak dan protein menjadi oksida, menyebabkan stres oksidatif dan kerusakan sel. Memasak protein hewani apa pun pada suhu tinggi dapat membentuk HCA. Namun, daging merah kemungkinan merupakan penyebab terburuk.
Daging yang dimasak di atas api terbuka juga sering mengandung hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang terbentuk ketika lemak dan jus menetes dan menyebabkan asap yang menempel di permukaan makanan Anda.
Jika Anda menyukai rasa daging panggang arang, Anda dapat mencegah beberapa kerusakan dengan mengasinkannya dalam kombinasi jus lemon dan bumbu serta rempah-rempah. Lada hitam, rosemary, thyme, oregano, basil, sage dan marjoram semuanya sarat dengan antioksidan bermanfaat yang menangkal peradangan.
Produk Daging Olahan
Daging olahan bersifat inflamasi karena beberapa alasan. Daging olahan memiliki kandungan lemak jenuhnya yang tinggi.
Lemak jenuh membuat jaringan lemak di tubuh Anda lebih meradang. Makanan ini juga mengandung natrium nitrit tingkat tinggi, senyawa yang dapat diubah menjadi nitrosamin dan meningkatkan risiko kanker lambung.
Makanan ini juga sumber utama produk akhir glikasi lanjutan (AGEs), terutama saat dimasak dengan api besar. AGEs menyebabkan stres oksidatif dan peradangan. Selain itu, dapat mempercepat penyakit terkait usia seperti degenerasi makula dan Alzheimer.
Alkohol
Alkohol masih merupakan racun dan bila dikonsumsi berlebihan. Alkohol benar-benar memicu peradangan tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa alkohol menginduksi peradangan di usus melalui beberapa jalur. Peradangan ini dapat menjelaskan mengapa penggunaan alkohol yang berlebihan sangat erat kaitannya dengan kanker, penyakit hati, dan kerusakan saraf.
Makanan yang Digoreng
Setiap kali Anda menggoreng makanan dan terutama saat Anda menggunakan minyak yang sama berulang-ulang, ini bisa memicu inflamasi.
Makanan dan Minuman Manis
Gula tidak selalu menyebabkan peradangan. Namun, konsumsi gula tambahan yang tinggi tentu saja dapat meningkatkan peradangan. Penelitian menunjukkan, orang yang mendapatkan 20 persen kalori harian mereka dari minuman manis memiliki kadar protein C-reaktif yang meningkat, penanda peradangan.
Gula yang ditambahkan juga tinggi kalori namun rendah nutrisi. Terlalu sering mengonsumsi gula berarti memicu penambahan berat badan dan obesitas yang dikaitkan dengan peradangan kronis.
Makanan Kemasan
Makanan olahan dapat memicu peradangan kronis dengan mengubah komposisi bakteri yang hidup di usus Anda. Kue kering, biskuit, roti putih, dan produk karbohidrat olahan lainnya juga dengan cepat meningkatkan gula darah Anda, yang memicu respons peradangan saat tubuh Anda mencoba menurunkan kadar glukosa darah menjadi normal.
Makanan kemasan sering mengandung bahan kimia dan bahan lain yang menyebabkan peradangan. Misalnya, banyak makanan ringan asin yang diproses dibuat dengan minyak biji kapas. Karena biji kapas bukanlah makanan, maka biji kapas dapat diolah dengan pestisida beracun yang biasanya tidak diizinkan untuk digunakan pada produk.