Israel Ancam akan Serang Lebanon
Ancaman datang sehari setelah Israel menembak jatuh drone Hizbullah
REPUBLIKA.CO.ID., YERUSALEM -- Para pemimpin Israel pada Selasa (19/7/2022) mengancam akan memberikan tanggapan militer terhadap Lebanon, satu hari setelah Tel Aviv menembak jatuh sebuah drone Hizbullah di tengah ketegangan atas sengketa perbatasan laut.
“Israel siap dan siaga untuk bertindak melawan ancaman apa pun,” kata Perdana Menteri Yair Lapid selama kunjungan ke perbatasan Israel-Lebanon.
"Kami tidak menghadapi konfrontasi, tetapi siapa pun yang mencoba merusak kedaulatan kami atau mengancam warga Israel akan segera mengetahui bahwa mereka telah melakukan kesalahan serius," ungkap dia.
Pada Senin, tentara Israel mengatakan telah menembak jatuh pesawat tanpa awak Hizbullah setelah melintasi perbatasan ke Israel.
“Agresi Hizbullah tidak dapat diterima dan dapat membawa seluruh wilayah ke eskalasi yang tidak perlu, terutama ketika Lebanon memiliki peluang nyata untuk mengembangkan sumber daya energinya,” kata Lapid.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, pada bagiannya, mengatakan Israel mengawasi dengan cermat krisis keuangan di Lebanon.
“Lebanon dan para pemimpinnya sangat sadar bahwa jika mereka memilih jalan api, mereka akan dirugikan dan terbakar parah. Dan jika mereka memilih jalan stabilitas, mereka akan membantu warga Lebanon,” kata Gantz.
Sejak akhir 2019, Lebanon telah bergulat dengan krisis ekonomi yang parah, termasuk depresiasi mata uang besar-besaran serta kekurangan bahan bakar dan medis.
“Israel siap melakukan banyak hal untuk membuat tetangganya makmur dan siap bertindak sepanjang waktu untuk melindungi warganya. Kami siap di semua dimensi; di udara, di laut, di darat, dan di dunia maya,” kata Gantz.
Lebanon dan Israel terlibat dalam sengketa wilayah laut seluas 860 kilometer persegi, menurut peta yang dikirim oleh kedua negara ke PBB pada 2011.
Daerah ini kaya akan gas alam dan minyak. Lima sesi negosiasi tidak langsung diadakan antara Lebanon dan Israel di bawah sponsor PBB dan mediasi AS. Putaran terakhir pembicaraan adalah pada Mei 2021 tetapi terhambat karena perbedaan pandangan.
Bulan lalu, tentara Israel menghancurkan tiga drone tak bersenjata yang ditembakkan oleh Hizbullah di atas ladang gas Karish yang disengketakan di Laut Mediterania.