Eks Kepala Bais TNI: Peluk Irjen Sambo, Kapolda Metro Tahu Kasus Pembunuhan Brigadir J
Soleman Ponto memiliki analisis pertemuan Irjen M Fadil Imran dan Irjen Ferdy Sambo.
JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI periode 2011-2013 Laksda (Purn) Soleman B Ponto menganalisis Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran tahu tentang kasus penembakan di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kompleks Polri, Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) sore WIB.
Hal itu ditandai dengan Fadil yang menemui Sambo dalam ruangan kerja di Mabes Polri. Video keduanya berpelukan viral di media sosial. Keputusan Fadil yang menemui pihak berperkara mengundang pertanyaan publik dan memicu kontroversi.
Soleman memiliki analisis sendiri terkait pertemuan kedua perwira tinggi (pati) Polri dengan pangkat Irjen tersebut. Dia meyakini, Fadil tahu siapa pembunuh Brigadir J, yang merupakan ajudan istri drg Putri Candrawathi, yang merupakan istri Sambo.
"Begitu ketemu peluk-pelukan, tangis-tangisan, keningnya dicium ada apa ini, dari situ saya sudah bisa menyimpulkan bahwa Pak Fadil ini tahu, sudah tahu, sehingga ada rasa iba aduh kenapa ini kok temen saya begitu ya," kata Soleman dalam dari acara Youtube yang diadakan Pusat Kajian dan Analisis Data dikutip di Jakarta, Kamis (21/7/2022).
Soleman pun mendukung langkah Polri membongkar kasus pembunuhan disertai penyiksaan yang menimpa Brigadir J. Dia meyakini, Polri bakal mendapatkan kredibilitas di mata publik jika mampu menyelesaikan kasus itu sampai tuntas. "Polisi tidak akan runtuh kalau pembunuhnya berasal dari dalam polisi sendiri, malah polisi akan mendapatkan kepercayaan kalau mau membuka tabir ini dengan seterang-terangnya," ucap Soleman.
Adapun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah menonaktifkan Sambo sebagai Kadiv Propam. Pun Karo Paminal Polri Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolrestro Jaksel Kombes Budhi Herdi Susianto ikut nonaktif lantaran terlibat secara tidak langsung dalam kasus kematian Brigadir J.