Bawa Isu Ekonomi Syariah, 2 Mahasiswa STEI SEBI Tampil di Konferensi Internasional
Konferensi internasional itu berfokus di bidang keuangan dan bisnis syariah.
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Penelitian menjadi salah satu dedikasi seorang mahasiswa terhadap ilmu pengetahuan yang sudah didapatnya selama berkuliah. Di samping itu, melibatkan diri dalam penelitian memberikan segudang manfaat seperti melatih berpikir kritis, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, serta memberikan sumbangsih secara nyata bagi dunia akademis dan masyarakat.
Hal inilah yang kemudian dilakukan oleh kedua mahasiswa STEI SEBI yaitu Ahmad Naufal Sarin dan Jajang. Penerima beasiswa dari Bank Indonesia (GenBI SEBI) yang berpartisipasi menjadi presenter dalam agenda “International Conference of Islamic Finance and Business” (3rdICIFEB) yang diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta beberapa hari lalu.
Agenda konferensi internasional yang berfokus di bidang keuangan dan bisnis syariah ini memiliki tujuan untuk memberikan kontribusi ilmu pengetahuan berupa prosiding dan publikasi jurnal ilmiah serta memberikan kesempatan untuk membangun jaringan secara internasional.
Ahmad Naufal Sarin membeberkan paper-nya yang berjudul “The Determinants of Shariah Governance: Evidence from Islamic Cooperative in Depok City, Indonesia” yang berbicara tentang pengaruh dari budaya organisasi, komitmen organisasi, pengendalian internal, dan pendidikan terhadap tata kelola syariah. Ia menuturkan, penelitiannya ditujukan agar para karyawan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) mendapatkan insight baru dalam upaya mereka mewujudkan tata kelola syariah secara maksimal sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat secara luas.
Sementara itu, Jajang mempresentasikan paper-nya yang berjudul “Sustainability Disclosures and Financial Performance of Islamic Banks in Indonesia” yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh sustainability report terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah (BUS). Di mana, sustainability report di Bank Umum Syariah (BUS) Indonesia sendiri masih relatif baru yang ketentuannya diatur dalam POJK No. 51 tahun 2017. Ia tertarik meneliti hal ini karena regulasi tersebut mewajibkan Bank Umum Syariah (BUS) untuk menerbitkan sustainability report yang awalnya hanya bersifat sukarela.
Keduanya menyatakan persiapan yang dilakukan untuk dapat berpartisipasi dalam ajang internasional membutuhkan ketelitian dalam hal menyesuaikan sistematika penulisan dengan template conference, rutin meminta arahan dari dosen, kemudian melakukan proofreading.
“Menurut saya, dalam hal ini mahasiswa memiliki keterbatasan dalam pengetahuan terkait penelitian. Jadi, cari pembimbing, kemudian ikuti arahan dari pembimbing. Sebagai mahasiswa, penelitian menjadi suatu portofolio yang penting,” pesan Jajang untuk seluruh mahasiswa seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.