Pentagon Resmi Dirikan Kantor Investigasi UFO
AS telah mempublikasikan 1.500 halaman dokumen terkait UFO.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Departemen pertahanan Amerika Serikat (DOD) mengumumkan pada 20 Juli bahwa Pentagon akan segera membentuk unit yang dikhususkan untuk penyelidikan objek terbang yang tak dikenal atau UFO. All-domain Anomaly Resolution Office (AARO) yang baru dibuat, mencakup Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara AS, akan bertindak sebagai titik fokus untuk mengumpulkan, melihat, dan mengelola laporan pertemuan UFO di seluruh DOD.
Sean M. Kirkpatrick, direktur sains di Pusat Intelijen Rudal dan Luar Angkasa Badan Intelijen Pertahanan, akan memimpin kantor baru tersebut. Dilansir dari Live Science, badan tersebut akan mengkoordinasikan upaya oleh pemerintah federal untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan mengaitkan objek yang menarik. Ini mencakup anomali, ruang tak dikenal, benda-benda di udara, terendam dan transmedium.
Objek transmedium adalah objek yang dapat bergerak antara darat, udara, dan air dengan mudah. Contohnya adalah UFO yang terlihat dalam video meresahkan yang diambil oleh Angkatan Laut AS pada Juli 2019 turun dari langit dan masuk ke air.
Pemerintah AS mengembangkan minat baru pada UFO selama beberapa tahun terakhir. Apalagi setelah ada kebocoran tiga klip video yang menunjukkan pesawat misterius tanpa sayap terbang dengan kecepatan hipersonik, melewati beberapa pilot Angkatan Laut AS.
Pada April 2020, Angkatan Laut AS secara resmi mengakui dan mendeklasifikasi rekaman tersebut. Namun, Angkatan Laut AS belum mengatakan apa objek misterius itu.
Komite Intelijen Senat AS meminta penyelidikan terhadap UFO, atau fenomena udara tak dikenal (UAP), sebagaimana pemerintah lebih suka merujuk pada mereka, pada tahun 2020. Mereka melakukannya karena mereka khawatir tidak ada strategi pemerintah terpusat untuk mengumpulkan dan memeriksa laporan penampakan tersebut.
Pentagon menerbitkan laporan tentang lebih dari 140 pertemuan UFO oleh pilot militer pada Juni 2021. Pentagon tidak menemukan bukti aktivitas luar angkasa dalam kasus-kasus ini.
Lebih dari 1.500 halaman dokumen terkait UFO juga telah dipublikasikan oleh pemerintah sebagai konsekuensi dari beberapa permintaan Undang-Undang Kebebasan Informasi (FOIA). Di antara dokumen termasuk klaim aneh bahwa beberapa pertemuan UFO tampaknya meninggalkan saksi dengan luka bakar radiasi.