Di Jakarta, Pameran Indonesia Properti Expo akan Digelar pada Agustus 2022

Akan ada 315 proyek properti dengan pilihan harga mulai Rp 168 Juta.

Prayogi/Republika.
Pengunjung mendapat penjelasan soal hunian yang ditawarkan di pameran Indonesia Properti Expo di Jakarta Convention Centre, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di tengah perkembangan era digital, pagelaran Indonesia Properti Expo (IPEX) masih diminati banyak pengembang kreatif untuk menarik minat investasi. Pagelaran IPEX yang diprakarsai oleh Adhouse Clarion Events bekerjasama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) serta didukung DPD Real Estate Indonesia (REI) DKI Jakarta ini akan berlangsung pada tanggal 13 - 21 Agustus 2022 di Jakarta Covention Center (JCC) Senayan, Jakarta.

Baca Juga


Antusiasme pelaku bisnis properti tersebut menawarkan beragam promosi yang ditampilkan secara inovatif untuk meningkatkan penjualan masing-masing jenis produknya. Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer tumbuh meningkat pada triwulan I-2022. Terlihat dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I-2022 tercatat 1,87% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,47% (yoy).

Harga properti residensial di pasar primer diprakirakan tumbuh terbatas pada triwulan II-2022 sebesar 1,16% (yoy). Sementara itu, dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 69,54% dari total pembiayaan.

Vice President Adhouse Clarion Events Gad Permata menjelaskan, pada pagelaran IPEX edisi ke-41 ini diharapkan dapat berkontribusi penting dalam penyediaan hunian bagi masyarakat. Kendati bahan baku dan kenaikan inflasi masih tetap terjaga, diharapkan  pula tidak ada kenaikan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang kiranya dapat memperlambat proses pemulihan di sektor properti.

"Kita tetap mendorong pameran properti untuk terus bergerak naik dan kembali bergairah, meskipun tingkat permintaan hunian dari segmen masyarakat belun cukup merata," kata Gad Permata.

Menurut dia, banyak ragam cara para pengembang dalam memadu padankan beragam kreasi memikat konsumen. Baik itu dengan bekerjasama dan dukungan bank penyalur KPR, mengembangkan potensi proyek dengan lebih inovatif, dan juga memanfaatkan insentif pajak pemerintah melalui PPN properti, yang semuanya bermanfaat serta berdampak pada pertumbuhan yang lebih positif. 

Ia berharap Pameran IPEX 2022 bisa membantu kebutuhan hunian sebagai solusi mengatasi backlog penyediaan beragam jenis produk properti. Pada pagelaran IPEX pada periode Agustus ini, menampilkan 315 proyek properti dengan pilihan harga mulai Rp 168 Juta.

Mortgage Sales Department Head Bank BTN Romeo Daniel MVE mengatakan, ajang promosi dan transaksi melalui pagelaran IPEX pada periode Agustus 2022 akan mengusung tema ‘Kini Saatnya Merdeka Punya Rumah’.

“Melalui tema itu, tentu melalui fasilitas Bank BTN akan membantu mewujudkan punya rumah impian dengan Merdeka dari angsuran floating, Merdeka dari biaya KPR, dan Merdeka pengajuan KPR di mana aja kapan saja,” kata Romeo.

Selain itu, Romeo menambahkan, ada juga suku bunga istimewa 3,72% fixed rate 1 Tahun, 5,22% di tahun ke 2 serta tahun ke 3 sampai tahun kelima kenaikkan 1,5% per tahun bagi fixed income.

Nah untuk gimmick IPEX periode 13 - 21 Agustus 2022 ini yaitu diskon 50% biaya provisi dan biaya administrasi,” ujar dia.

Lebih lanjut, dikatakan Romeo, kelebihan suku bunga BTN setelah masa fixed suku bunga promo berakhir, kenaikan hanya sebesar 1,5% tiap tahun dengan rincian Tahun pertama 3,72%, Tahun kedua 5,22%, Tahun ketiga 6,72%, Tahun keempat 8,22%, dan Tahun kelima 9,72%. “Untuk tahun ke enam dan seterusnya kenaikan hanya 1% hingga floating maksimal,” ujarnya.

Kemudian gimmick marketing Bank BTN juga menawarkan suku bunga mulai 2,22% fixed 1 Tahun dengan subsidi pengembang 1,5% selama 1 Tahun. “Selain itu juga ada free biaya provisi, biaya administrasi, diskon biaya appraisal serta jangka waktu panjang sampai 30 tahun,” kata Romeo.

Sebelumnya, dinukil dari Antara, kalangan pengembang menyebutkan permintaan masyarakat terhadap hunian terintegrasi dengan transportasi massal atau Transit Oriented Development (TOD) khususnya di kota-kota besar dinilai tinggi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler