Biden Selesai Masa Isolasi Covid-19 di Gedung Putih

Biden telah dites negatif Covid pada Selasa malam dan Rabu pagi.

AP Photo/Andrew Harnik
Presiden Joe Biden melepas masker setelah pulih dari COVID-19 untuk berbicara di Rose Garden Gedung Putih di Washington, Rabu, 27 Juli 2022.
Rep: Dwina Agustin Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengakhiri isolasi Covid-19 pada Rabu (27/7/2022). Dia memberi tahu warga dapat hidup tanpa rasa takut dari pandemi jika memanfaatkan vaksin dan perawatan booster. 

Baca Juga


Penampilan publik pertama Biden secara langsung itu terjadi usai dia dites positif Covid-19 pada 21 Juli. Dia berjalan keluar dari Gedung Putih dengan mengenakan kacamata penerbang khasnya dan masker wajah gelap pada Rabu. Menurut dokter yang merawatnya, benda tersebut akan terus dipakai ketika berdekatan dengan orang lain selama lima hari lagi.

Staf Gedung Putih yang berkumpul di Rose Garden memuji Biden. Dia berterima kasih kepada mereka atas dukungan yang diberikan.

Biden dites negatif untuk virus pada Selasa (26/7/2022) malam dan Rabu pagi. Hasil tersebut memungkinkannya untuk mengakhiri isolasi. "Tuhan memberkati kalian semua, dan sekarang saya bisa kembali ke Oval Office,” kata Biden. 

Dalam sambutan pertama secara langsung, Biden menekankan perawatan yang didapatkan membantunya adalah suntikan booster. " Anda tidak perlu menjadi presiden untuk mendapatkan alat-alat ini untuk digunakan untuk pertahanan Anda,” katanya di Rose Garden. 

"Faktanya, suntikan booster yang sama, tes di rumah yang sama, perlakuan yang sama yang saya dapatkan tersedia untuk Anda," ujar Biden. 

Pandemi telah membunuh lebih dari satu juta orang di AS dan terus mengganggu kehidupan sehari-hari lebih dari dua tahun setelah pertama kali dilaporkan pada akhir 2019. Namun Biden menekankan, orang-orang jauh lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena penyakit itu meskipun ada gelombang infeksi baru yang disebabkan oleh varian menular yang dikenal sebagai BA.5, yang diyakini juga telah membuat presiden sakit.

"Anda bisa hidup tanpa rasa takut dengan melakukan apa yang saya lakukan. Dapatkan //booster//, tes dan, perawatan," kata Biden. 

"Kakek-nenek memeluk anak-anak dan cucu-cucu mereka lagi. Pernikahan, ulang tahun, perayaan terjadi lagi secara langsung. Mari terus bangkit dari salah satu momen tergelap dalam sejarah kita," ujarnya. 

Biden pemberikan gambaran kontras dengan ketika Presiden Donald Trump mendapatkan Covid-19 dan dirawat di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed." Dia sakit parah. Syukurlah, dia pulih. Ketika saya terkena Covid, saya bekerja dari lantai atas di Gedung Putih," kata menyatakan perbedaan dalam ketersediaan vaksin, perawatan, dan tes di rumah untuk mendeteksi infeksi sejak dini. 

Varian yang kemungkinan menginfeksi presiden, BA.5, adalah cabang dari strain omikron yang pertama kali terdeteksi tahun lalu. Sekarang varian itu bertanggung jawab atas 82 persen kasus di negara ini, dengan BA.4 menyumbang 13 persen lainnya.

Gelombang infeksi musim panas terus mengganggu masyarakat, terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah yang didorong untuk menghindari paparan di tempat-tempat dengan penularannya tinggi. Mayoritas warfa di AS tinggal di negara dengan tingkat penyebaran yang tinggi dan di tempat-tempat itu Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan masker di ruang publik dalam ruangan untuk semua orang.

Varian terbaru mampu menghindari perlindungan yang ditawarkan oleh vaksinasi, tetapi kombinasi vaksin dan suntikan booster masih menurunkan risiko rawat inap dan kematian. Lebih dari 43.000 warga di AS saat ini dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dan sekitar 430 meninggal setiap hari.

Paxlovid yang merupakan obat antivirus yang digunakan untuk mengobati Covid-19 juga membantu mencegah penyakit yang lebih parah. Biden mengikuti siklus lima hari mengonsumsi pil tersebut. 

Dokter yang merawat presiden Dr. Kevin O'Connor menulis dalam pembaruan pada Rabu, Biden tetap bebas dari demam dan tidak menggunakan Tylenol dalam 36 jam terakhir. "Gejala Biden hampir sepenuhnya teratasi," ujar laporan O'Connor.

“Mengingat faktor-faktor yang meyakinkan ini, presiden akan menghentikan tindakan isolasinya yang ketat,” kata dokter itu.

Biden mengalami serangan ringan terhadap virus korona. O'Connor secara konsisten menulis dalam pembaruannya bahwa tanda-tanda vital Biden tetap kuat dan suhunya hanya meningkat sebentar. Dia menderita pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan beberapa nyeri tubuh.

 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler