Satgas Covid-19 Minta Sekolah Ketatkan Prokes Selama PTM
Siswa, orang tua, dan guru juga diharapkan mendapatkan vaksinasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito berpesan, kepada sekolah yang telah menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM 100 persen, wajib mengetatkan protokol kesehatan. Hal ini menyusul dengan ditemukann adanya siswa pada beberapa sekolah di Indonesia yang tertular COVID-19.
"Penting saya imbau kepada kepala sekolah, guru ataupun tenaga pendidik untuk mulai menggerakkan kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat," Wiku menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan secara virtual, Kamis (28/7/2022) yang disiarkan YouTube kanal resmi Sekretariat Presiden.
Adapun, pihak sekolah diharapkan senantiasa mengingatkan siswanya agar berupaya melindungi diri dalam setiap kesempatan. Seperti, siswa agar rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak aman.
Protokol kesehatan ini dapat diterapkan baik saat berada di rumah, sebelum berangkat, perjalanan menuju sekolah maupun di saat berada di lingkungan sekolah. Tak ketinggalan, Wiku juga mengimbau agar pihak sekolah maupun orang tua siswa, agar seluruh anak didiknya untuk mendapatkan vaksin COVID-19 di sentra vaksinasi terdekat.
Upaya ini dilakukan agar siswa dapat menjalani aktivitas PTM 100 persen dengan aman, nyaman dan terlindungi dari COVID-19. "Hal ini juga sebagai upaya menjaga Herd Immunity dan terhindar dari paparan COVID-19," pesan Wiku.
Wiku juga mengingatkan, pentingnya menerapkan dan saling mengawasi kedisiplinan protokol kesehatan yang baik dan benar. Seperti memakai masker dengan benar serta tidak melepasnya saat berbicara, menggunakan sanitasi setiap atau setelah bersentuhan dengan orang lain, dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Disamping itu, Pemerintah pusat hingga di tingkat daerah juga harus memastikan setiap orang telah menerima vaksin dosis 3.
"Dengan belajar dari pengalaman di lonjakan sebelumnya, memakai masker dengan benar di setiap kegiatan masyarakat, serta melakukan vaksinasi booster dapat membantu menekan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus ke depannya," pesan Wiku.