TWC: Pengembangan Borobudur Jadi Penggerak Joglosemar

PT TWC sebut pengembangan Candi Borobudur menjadi penggerak Joglosemar.

ANTARA /Anis Efizudin
Sejumlah wisatawan asing berada di lapangan Kenari kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jateng, Kamis (14/7/2022). PT TWC sebut pengembangan Candi Borobudur menjadi penggerak Joglosemar.
Rep: M Nursyamsyi Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) atau TWC telah melakukan banyak perbaikan di area Taman Wisata Candi Borobudur dalam rangka mempersiapkan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Baca Juga


Tidak hanya TWC, pemerintah juga telah melakukan revitalisasi, pembangunan infrastruktur, serta perbaikan jalan. Wisatawan kini dapat melihat kemegahan Borobudur secara langsung.

Direktur TWC Borobudur Edy Setijono menyampaikan pengembangan kawasan Borobudur sebagai destinasi superprioritas menjadi penggerak untuk pengembangan wilayah Joglosemar. Tidak hanya kemanfaatan sosial dan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat secara ekonomi.

"Konsep sirkulasi pengunjung Candi Borobudur merupakan upaya agar peluang meningkatnya jumlah wisatawan dapat sejalan dengan quality tourism, yaitu wisatawan short learning (tidak membutuhkan pendalaman wawasan Borobudur), serta wisatawan depth learning (kelompok wisatawan yang berkepentingan tertentu sehingga mendapatkan akses naik ke bangunan candi secara terbatas)," ujar Edy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (2/8).

Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu menyatakan saat ini pemerintah sedang berupaya untuk menciptakan warisan agar pariwisata bisa dinikmati generasi selanjutnya.

"Aspek keberlanjutan ini bukan hanya tentang lingkungan,tetapi juga menyangkut aspek sosial budaya, ekonomi, industri. Jadi bagaimana pariwisata ini bisa dinikmati manfaatnya oleh semua komponen masyarakat," ucap Vinsensius.

Selanjutnya, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Restu Gunawan, juga turut menyampaikan pengembangan wisata di sekitar Borobudur dilakukan dengan tujuan candi tetap lestari serta dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar.

"Pihak yang diizinkan naik ke candi harus menggunakan sandal upanat yang proses produksinya melibatkan masyarakat sekitar, sehingga sustainability-nya bisa dijalankan seiring dengan pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat sekitar Borobudur," kata Restu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler