Anak Sedang Sakit, Bolehkah Divaksinasi?

Ada kalanya kondisi anak tidak memungkinkan untuk divaksinasi.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin measles rubella (MR) untuk disuntikkan kepada anak saat kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional di halaman Masjid At Taqwa, Sukajadi, Kota Bandung, Selasa (2/8/2022). Ketika anak sakit ringan, imunisasi tetap dapat dilakukan dan penyakit yang diderita diobati.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Provinsi Banten menyerukan orang tua untuk melengkapi vaksinasi dasar anaknya. Vaksin campak, rubella, difteri, polio, tetanus, hepatitis B, dan lainnya bisa didapatkan di posyandu atau puskesmas.

Baca Juga


"Jangan lupa untuk mengoptimalkan imunitas balita dengan memberinya asupan nutrisi terbaik di masa pertumbuhannya," kata Kepala Dinkes Kota Tangerang dr Dini Anggraeni di Tangerang, Banten, Rabu (3/8/2022).

Bagaimana jika anak sedang sakit? Dini menjelaskan, jika anak mengalami sakit ringan, imunisasi tetap dapat dilakukan dan penyakit yang diderita diobati. Pemberian imunisasi dalam keadaan sakit ringan tidak akan memengaruhi pembentukan kekebalan tubuh atau antibodi.

"Namun, bila kondisi anak sakit dan tidak memungkinkan untuk mendapat imunisasi, sebaiknya ditunda, dilakukan pengobatan hingga kesehatan anak pulih kembali," jelas Dini.

Lalu, bagaimana jika jadwal imunisasi terlewat? Dini mengatakan, andaikan itu terjadi, pemberian imunisasi berikutnya tidak perlu diulang dari awal.

"Bisa diteruskan sesuai jadwalnya," katanya.

Dini mengimbau kepada orang tua yang anaknya mengalami gejala usai imunisasi seperti demam atau bengkak di tempat suntikan untuk tidak panik. Cukup diberikan obat penurun panas atau kompres memakai air biasa.

"Bila anak mengalami hal tersebut, baiknya si anak diberikan waktu untuk beristirahat, sambil dipantau kondisinya secara berkala," ujar Dini.

 

 

 

Dini menuturkan kemungkinan terjadi Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) jarang terjadi bagi anak. Petugas akan melakukan wawancara terlebih dahulu sebelum dilakukan penyuntikan.

"Di situlah peran penting tenaga medis saat pelaksanaan imunisasi, dengan mewawancara orang tua mengenai kondisi si anak, apakah sedang sakit atau tidak," ujarnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinkes saat ini tengah gencar melangsungkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), yang telah dimulai sejak Senin (1/8/22). BIAN berlangsung diseluruh Posyandu di Kota Tangerang melalui 38 Puskesmas, dengan target sasaran balita sembilan bulan hingga 59 bulan untuk imunisasi tambahan campak rubella serta imunisasi kejar untuk melengkapi imunisasi yang belum lengkap untuk anak usia 12 hingga sampai 59 bulan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler