Rehabilitasi Lingkungan Pesisir, Kwarda Jateng Tanam 3.500 Bibit Mangrove
Saat ini total luasan hutan di Jawa Tengah telah mencapai 1,29 juta hektare.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Guna mendukung perbaikan ekosistem pantai, Pramuka Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah inisiasi penanaman 3.500 bibit mangrove di Pantai Mangunharjo, Kota Semarang, Jumat (5/8).
Dalam kegiatan penanaman bibit mangrove ini, Kwarda Jawa Tengah berkolaborasi dengan TNI, Polri, Lanal, Perhutani, siswa Polimarin serta para relawan peduli lingkungan kawasan pesisir dan warga setempat.
Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Kwarda. Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, Mabida Kwarda Jawa Tengah mendorong seluruh komponen masyarakat untuk sadar lingkungan.
Pemerintah siap membantu menyediakan bibit yang dibutuhkan. Demikian halnya, sejumlah stakeholder lain juga bisa menyokong masyarakat yang memiliki kesadaran terhadap kelestarian lingkungan.
Soal bibit pemerintah bisa, soal teknis dan perawatan Perhutani bisa, Dinas LHK bisa membantu, soal tenaga TNI/ Polri bisa membantu juga kawan-kawan mahasiswa juga bisa bantu. "Ini hanya butuh kemauan dan keyakinan untuk merealisasikan,” jelasnya, di sela kegiatan penanaman bibit mangrove di Pantai Manhunharjo, Kota Semarang.
Sampai dengan tahun 2021, lanjut Ganjar, jumlah pohon yang telah ditanam dalam rangka merehabilitasi lingkungan di seluruh wilayah Jawa Tengah mencapai 101 juta batang.
Pohon yang ditanam pun bukan asal-asalan karena harus menyesuaikan karakter dan jenis hutan yang meati ditanami kembali. Ada pohon gayam, beringin, jati, mangrove, kayu putih dan lain sebagainya.
Dengan upaya tersebut, saat ini total luasan hutan di Jawa Tengah telah mencapai 1,29 juta hektare. "Rinciannya terdiri dari 83.705,94 hektare hutan lindung, 15.329,48 hektare hutan konservasi, 550.813,17 hutan produksi dan 640.393,88 hutan rakyat," jelasnya.
Khusus untuk kegiatan hari ini, sedikitnya 3.500 bibit mangrove dan cemara laut ditanam di kawasan pantai Mangunharjo oleh Kwarda Jawa Tengah. Penanaman yang diinisiasi Kwarda Jawa Tengah ini bentuk kolaborasi untuk menjaga ekosistem laut.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk merawat bibir pantai yang terancam penurunan tanah. Ganjar mencontohkan dua bangunan permanen di sekitar kawasan penanaman dan sebagian mulai tenggelam.
"Kalau gerakan ini terus disampaikan lebih banyak lagi, ini cara kita menghandle kondisi lingkungan yang mudah-mudahan kita bisa melakukan perbaikan, restorasi, dan rehabilitasi," jelasnya.
Salah satu contoh penanaman yang dinilainya mulai terlihat hasilnya ada di Pantai Selatan Kebumen. Ganjar berharap, gerakkan ini dilakukan secara berkelanjutan dan semakin banyak kelompok masyarakat yang terlibat.
Contoh lain dari gerakan serupa, adalah kebijakan di perguruan tinggi negeri di Semarang. Di perguruan tinggi negeri tersebut, mahasiswa baru punya kewajiban melakukan penanaman pohon.
Tak hanya itu, syaratnya tanaman yang ditanam juga harus hidup. "Ini menjadi satu contoh yang bagus, sehingga setiap individu punya tanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan," katanya.