Apakah Ada Sholat yang Dikhususkan untuk Hari Asyura 10 Muharram?

Tidak terdapat dalil pendukung yang sahih terkait sholat khusus hari Asyura

Dok Republika
Bulan Muharram (Ilustrasi). Tidak terdapat dalil pendukung yang sahih terkait sholat khusus hari Asyura
Rep: Rossi Handayani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hari Asyura jatuh pada hari kesepuluh bulan Muharram. Terdapat sunnah berpuasa di hari tersebut, namun adakah anjuran terkait dengan sholat Asyura?

Baca Juga


Dikutip dari buki Misteri Bulan Asyura Antara Mitos dan Fakta karya Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Sholat Asyura adalah sholat yang dikerjakan antara waktu zuhur dan ashar, empat rakaat, setiap rakaat membaca al-Fatihah sekali, kemudian membaca ayat kursi sepuluh kali, Al Ikhlas,  Al Falaq dan An Nas lima kali. Apabila selesai salam, istighfar tujuh puluh kali. Hadits yang dimaksud adalah sebagai berikut:

عن أَبِي هُرَيْرَةَ مَرْفُوعًا مَنْ صَلَّى يَوْمَ عَاشُورَاءِ مَا بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ أَرْبَعِينَ رَكْعَةً يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ مَرَّةً وَآيَةِ الْكُرْسِيِّ عشر مَرَّات وَقل هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ إِحْدَى عَشْرَةَ مَرَّةً وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ خَمْسَ مَرَّاتٍ فَإِذَا سَلَّمَ اسْتَغْفَرَ سَبْعِينَ مَرَّةً أَعْطَاهُ اللَّهُ فِي الْفِرْدَوْسِ قُبَّةً بَيْضَاءَ فِيهَا بَيْتٌ مِنْ زُمُرُّدَةٍ خَضْرَاءَ سِعَةُ ذَلِكَ الْبَيْتِ مِثْلُ الدُّنْيَا ثَلاثَ مَرَّاتٍ وَفِي ذَلِكَ الْبَيْتِ سَرِيرٌ مِنْ نُورٍ قَوَائِمُ السَّرِيرَ من العنبر الْأَشْهب عَلَى ذَلِكَ السَّرِيرِ أَلْفُ فِرَاشٍ مِنَ الزَّعْفَرَانِ

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang sholat Asyura antara zuhur dan Ashar 40 rakaat dengan membaca di setiap rakaat surat Al Fatihah sekali, ayat kursi 10 kali, Al Ikhlas 11 kali, Al Falag dan An Nas (al muawwidzatain) llima kali, dan ketika salam dia beristighfar 70 kali, Allah akan memberikan kubah putih di Surga Firdaus dengan rumah dari zamrud hijau yang luasnya tiga kali dunia, di dalam rumah itu tempat tidur dari cahaya, tiangnya terbuat dari ambar yang cerah, di atasnya seribu alas tidur dari za’faran.”

Imam As Syaukani dalam kitabnya al-Fawaid al-Majmu’ah fi al-ahadits al-Maudhu’ah menyatakan, “Orang-orang yang menganjurkan sholat ini dasarnya hanyalah sebuah hadits palsu!” 

As-Syuqoiry dalam kitab As im berkata, “Hadits sholat ‘Asyuraadalah hadits palsu. Para perowinya majhul, sebagaimana disebutkan oleh as-Suyuti dalam al-Aala’i al-Mashnu’ah. Tidak boleh meriwayatkan hadits ini, lebih-lebih sampai mengamalkannya!”. (as-Sunan wal Mubtada’at)

Adapun dari segi syariat, bulan Muharram adalah bulan yang mulia dan termasuk dalam golongan empat bulan istimewa yang diharamkan Allah ﷻ. Disunnahkan untuk memperbanyak puasa di bulan ini. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam,

“Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan adalah bulan Allah; Muharram. Dan sholat paling utama sesudah sholat fardhu adalah sholat malam”. (HR Ahmad dan Muslim)

Terlebih lagi berpuasa di tanggal sepuluh dari bulan ini, ditambah dengan tanggal sembilan atau sebelas. Rasulullah ﷺ bersabda, 

“Aku berharap pada Allah agar puasa di hari ‘Asyura’ (tanggal sepuluh bulan Muharram) bisa menghapuskan dosa satu tahun lalu” (HR Muslim dan Ahmad).   

Sementara itu, anggota Komite Kajian Islam Al Azhar Mesir, Dr Muhammad as-Syahat al-Jundi, menyatakan tidak ditemukan sholat al-khushoma’ yaitu sholat yang dikhusukan pada hari Asyira. 

“Selama Asyura tidak ada sholat khusus ada dzikir tertentu yang mempunyai keutamaan terbatas,” ujar dia, dikutip dari elbalad, Sabtu (6/8/2022).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler