5 Alasan Eintracht Frankfurt akan Kalahkan Real Madrid di Piala Super Eropa

Eintracht Frankfurt bersua Real Madrid di Piala Super Eropa.

EPA-EFE/Jose Manuel Vidal
Pemain Eintracht Rafael Santos Borre (atas) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol penalti yang menentukan selama adu penalti final Liga Eropa UEFA antara Eintracht Frankfurt dan Glasgow Rangers di Seville, Spanyol, 18 Mei 2022. Eintracht Frankfurt menang 5-4 melalui adu penalti.
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Piala Super Eropa akan digelar pada Kamis (11/8/2022) dini hari WIB. Pemenang Liga Champions Real Madrid akan menghadapi juara Liga Europa Eintracht Frankfurt di Stadion Olimpiade Helsinki, Finlandia.

Baca Juga


Filip Kostic berperan penting saat Eintracht Frankfurt menjadi juara Liga Eropa UEFA 2021/22. Kini dia menyatakan ada alasan kuat mengapa Eintracht akan mengalahkan Madrid. Berikut alasannya dikutip dari laman Bundesiga, Senin (8/8/2022).

Hasil Pertandingan Lawan Barcelona

Frankfurt begitu bertenaga dalam kemenangan di Liga Europa, tidak terkalahkan enam laga grup dan tujuh pertandingan sistem gugur. Mereka membutuhkan perpanjangan waktu untuk mengalahkan Real Betis dari Spanyol di babak 16 besar, tetapi menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang ditentukan dalam pertandingan perempat final mereka melawan favorit turnamen Barcelona.

Kala itu Ansgar Knauff membuka skor di leg pertama, pertandingan yang masing-masing berakhir satu gol meskipun bek Frankfurt Tuta diusir keluar lapangan pada babak kedua. Dengan 20 menit tersisa dari pertandingan tandang di Camp Nou, Eintracht telah memperkuat keunggulan agregat 4-1 melalui dua gol Kostic dan Rafael Santos Borre dari jarak 30 meter.

Frankfurt kehilangan Evan Ndicka karena kartu merah di akhir pertandingan dan kebobolan dua kali di waktu tambahan, tetapi tak tertahankan untuk melaju ke fase selanjutnya. Padahal Barcelona sebeluan sebelumnya memetik kemenangan tandang 4-0 atas Madrid di La Liga.

Kostic Sang Pesulap

West Ham United dan Rangers selanjutnya menjadi mangsa permainan serangan balik Eintracht yang dibintangi oleh Filip Kostic.

Selain mencetak tiga gol penting dalam empat pertemuan dengan Betis dan Barcelona, pemain sayap kiri Serbia itu menghasilkan lima assist yang memimpin kompetisi dan bebruah penghargaan Pemain Terbaik Liga Europa.

Kostic, yang juga memiliki andil langsung dalam 13 gol Eintracht di Bundesliga musim lalu, menjadi pemain yang bersinar di pentas Eropa. Ia merupakan salah satu, jika bukan yang paling efektif, pemain sayap kiri terbaik di Eropa saat ini.

Kostic adalah pemain teratas Liga Eropa 2021/22 untuk umpan silang dari permainan terbuka. Di Bundesiga, hanya penyerang Bayern Muenchen Thomas Mueller (66) yang mencatatkan lebih banyak assist di Bundesliga daripada Kostic sejak ia pindah ke Frankfurt pada musim panas 2018.

Suporter Fanatik Eintracht Frankfurt

Siapa pun yang menonton Kostic dan Frankfurt menenggelamkan Barcelona di Camp Nou pada laga perempat final Liga Europa bisa jadi tak memercayai apa yang mereka saksikan. Di antara lebih dari 80 ribu penonton, hampir 20 ribu merupakan pendukung Frankfurt. Suara mereka tak kalah bising dari pendukung Barcelona.

Dilaporkan ada lebih dari 10 ribu penggemar Frankfurt yang turun ke ibu kota Inggris untuk leg pertama semifinal melawan West Ham, sementara 50 ribu melakukan perjalanan ke Sevilla untuk laga final. Lebih lanjut 60 ribu pendukung menunjukkan dukungan mereka di dalam dan sekitar Deutsche Bank Park Frankfurt saat Eintracht memenangkan gelar Eropa pertama mereka dalam 42 tahun.

Diharapkan setidaknya 10 ribu penggemar Frankfurt akan menjadi bagian dari pesta perjalanan resmi untuk Piala Super Eropa, dengan ribuan lainnya akan mengecat ibu kota Finlandia, Helsinki dengan warna merah, putih dan hitam.

Efek Goetze

Mario Goetze tahu satu atau dua hal tentang adegan-adegan gembira. Pemenang lima kali Bundesliga bersama Borussia Dortmund dan Bayern, rekrutan musim panas Frankfurt itu terkenal saat mencetak gol perpanjangan waktu yang memastikan Piala Dunia FIFA keempat untuk Jerman di Brasil 2014.

Gangguan metabolisme membuatnya kehilangan langkah, tetapi Goetze telah membangun kembali kariernya, menghasilkan 18 gol dan 18 assist dalam 77 pertandingan untuk PSV Eindhoven selama dua musim terakhir untuk kembali ke tanah airnya bersama Frankfurt.

Setelah bermain di pertandingan terbesar di klub dan sepak bola internasional, bahkan mencetak tiga assist dalam tiga pertemuan pertamanya dengan Real di Liga Champions 2012/13, Goetze akan menimbulkan masalah bagi Madrid.

Rekor Bagus Lawan Klub Spanyol

Kemenangan di final berarti Frankfurt belum pernah kalah di kompetisi UEFA sejak kekalahan babak 16 besar Liga Europa 2019/20 dari Basel. Mereka juga telah memenangkan enam dari 10 pertandingan melawan klub La Liga secara keseluruhan, hanya kalah satu kali. Itu terjadi pada final Piala Eropa 1960 dari Madrid dalam pertemuan pertama mereka dengan klub Spanyol tersebut.

Sebaliknya, Madrid boleh mengoleksi 14 gelar Liga Champions. Namun sejarah mereka dipenuhi dengan kekalahan dari klub-klub Jerman, termasuk Bayern Muenchen, Borussia Dortmund, Bayer Leverkusen, Werder Bremen, Kaiserslautern, Hamburg, Schalke, dan Cologne. Frankfurt akan mencoba menambah daftar panjang itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler