Gejala Diabetes Tipe 2: Aroma Napas Manis, Ada Bercak Hitam di Kulit Belakang Leher

Diabetes tipe 2 dapat memunculkan gejala yang tidak biasa.

Prayogi/Republika.
Pemeriksaan kadar gula darah. Gejala diabetes tipe 2 dapat berupa napas yang tercium manis dan adanya bercak hitam di belakang leher.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang tidak terdiagnosis ketika sudah mengidap diabetes tipe 2. Bisa jadi, itu karena mereka tidak mengenali gejalanya. Apalagi, ada beberapa gejala yang tidak biasa, termasuk napas manis dan bercak kulit gelap.

Gangguan kulit
Gangguan kulit sering terjadi pada diabetesi karena kadar gula darah tinggi. Ini dapat berdampak pada pembuluh darah dan saraf.

Baca Juga


Acanthosis nigricans (AN) merupakan kondisi yang lebih sering terlihat pada mereka sebelum didiagnosis. Ini ditandai dengan bercak gelap di kulit yang biasanya muncul di bagian belakang leher.

Dokter kosmetik yang bekerja dengan RegenLab, dr Julietta Gusarova, mengatakan acanthosis nigricans juga dapat ditemukan di berbagai bagian tubuh yang memiliki lipatan kulit. Acanthosis nigricans bisa timbul di telapak tangan, ketiak, atau selangkangan.

"Selain perubahan warna yang terlihat terkait dengan kelainan tersebut, beberapa orang mengatakan kulit mereka terasa lebih tebal," ujar dr Gusarova kepada The Sun, dikutip Selasa (9/8/2022).

Acanthosis nigricans dapat diobati dengan menyentuh akar masalahnya, yaitu diabetes.

Napas manis seperti permen
Napas Anda dapat mengungkapkan bagaimana tubuh memetabolisme makanan. Jika Anda mengidap diabetes, napas yang berbau harum dapat mengindikasikan ketoasidosis diabetik (DKA), penyakit yang mengancam jiwa jika tidak ditangani.

Inilah saat tubuh memasuki ketosis, keadaan yang juga dicapai dengan diet keto rendah karbohidrat. Ketika tidak ada cukup glukosa dalam tubuh untuk membakar energi, tubuh menggunakan lemak sebagai gantinya. Proses ini menghasilkan keton, gejalanya adalah napas yang berbau seperti permen.

DKA memengaruhi sekitar empat persen individu dengan diabetes tipe 1 di Inggris setiap tahun, menurut Audit Diabetes Nasional Inggris. Namun, itu juga bisa terjadi pada penderita diabetes tipe 2.

Indikator DKA lainnya, yang dapat terjadi dalam 24 jam setelah tubuh kekurangan glukosa, termasuk peningkatan rasa haus dan lidah kering, buang air kecil secara teratur, serta nyeri dan sakit perut.

Masalah hubungan intim
Diabetes memengaruhi begitu banyak aspek kesehatan seseorang, termasuk kehidupan seks mereka."Tapi seks mungkin juga sangat tidak nyaman bagi perempuan karena sejumlah alasan," kata dr Agnieszka Nalewczynska, ujar konsultan ginekologi yang bekerja dengan RegenLab.

Dr Nalewczynska mengatakan kekeringan vagina adalah masalah kesehatan seksual yang paling sering dikaitkan dengan diabetes tipe 2 pada perempuan. Diabetes meningkatkan risiko infeksi vagina dan peradangan sebagai faktor yang mungkin membuat seks tidak nyaman.

Perempuan dengan diabetes juga lebih rentan terkena infeksi saluran kemih (ISK) secara teratur. Ini dapat menyebabkan hubungan intim menjadi lebih menyakitkan dan tidak nyaman.

Neuropati diabetes
Diabetes dapat merusak saraf (neuropati), biasanya di kaki, hingga menyebabkan rasa kesemutan atau nyeri. Sekitar 10 hingga 20 persen orang yang didiagnosis menderita diabetes sudah mengalami kerusakan saraf terkait penyakit tersebut.

Direktur Mount Sinai Clinical Diabetes Institute, dr Ronald Tamler, mengatakan, pada tahap awal, ini mungkin hampir tidak terlihat.  Diabetes juga dapat mengurangi suplai darah ke kaki Anda dan menyebabkan hilangnya rasa, yang ditandai dengan luka tidak kunjung sembuh."Anda mungkin merasakan kesemutan yang aneh, listrik di kaki Anda, atau mengalami penurunan sensasi atau penurunan keseimbangan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler