Jazuli Akui PKS Kaji Nama Anies Baswedan untuk Diusung di Pilpres 2024

PKS akan mengumumkan nama capres yang mereka usung setelah diputuskan.

Republika/Putra M. Akbar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri Milad ke-20 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (29/5/2022). Milad ke-20 PKS yang dihadiri oleh ribuan anggota simpatisan PKS, ketua umum partai dan tokoh-tokoh nasional itu bertemakan Kolaborasi Melayani Indonesia. Republika/Putra M. Akbar
Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Jazuli Juwaini mengaku, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu kandidat capres yang dikaji PKS dalam perhelatan Pilpres 2024. Menurutnya, saat ini PKS masih mengkaji kriteria untuk menentukan capres yang akan diusung atau didukung.

"Insya Allah Pak Anies salah satu yang dikaji, juga anak bangsa lain yang hebat-hebat masih masuk juga dalam daftar untuk dikaji dan didalami," kata Jazuli, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Kandidat capres yang sedang dikaji tidak akan dibuka ke publik karena bukan untuk dipamerkan. Nantinya, PKS akan mengumumkan nama capres yang mereka usung setelah diputuskan. "Kuat tidak kuat itu nanti begitu diumumkan. Kita akan mengkaji, ini bukan pameran, untuk dipamer-pamerkan," ujarnya.

Baca Juga



Menurut dia, partainya akan menentukan dulu partai koalisi yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan PKS. Jazuli pun mengibaratkan mencari koalisi yang tepat sama dengan mencari perahu yang kokoh.

"Kita perlu mencari perahu yang kokoh jangan sampai perahu bocor di tengah jalan tidak sampai ke tepian dan tujuan," ujarnya.

Setelah mencari perahu, kemudian mencari nakhoda yang pas. "Jangan sampai kita sudah dapat perahu yang bagus, kita nggak dapat nakhoda yang pas, bingung pula enggak ngerti kompas. Ini penting. Perahu harus kokoh, nakhoda harus paham jalan dan kompas arah pembangunan sesuai dasar negara dan konstitusi kita," tutur Jazuli.

PKS, tegas dia, serius untuk membangun dan membuka komunikasi dengan partai mana pun untuk membangun koalisi yang sejalan. Jazuli menegaskan, belum mengumumkan koalisi secara terbuka bukan berarti tidak ada komunikasi politik.

"Itu persoalan gaya dan cara saja. Ada yang gayanya kayak orang pacaran, kemana-mana ditenteng-tenteng di ujungnya kandas. Koalisi politik ini bukan persoalan pameran bukan pameran UMKM, tapi keseriusan," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler