Pemkot Yogyakarta Masifkan KB dengan Layanan Gratis
Kebutuhan KB di Yogyakarta yang belum terpenuhi mencapai 24,12 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berupaya mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran dengan terus menggenjot kepesertaan keluarga berencana (KB).
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta, Edy Muhammad mengatakan, pihaknya terus menggerakkan pelayanan KB di masyarakat.
"Seperti pemberian layanan KB dan kesehatan reproduksi kepada pasangan usia subur yang belum terlayani," kata Edy.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Kota Yogyakarta pada 2020 mencapai 435.936 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk yakni 0,93 persen per tahun. Sedangkan, sasaran program KB di Kota Yogya berdasarkan data Pendataan Keluarga 2021 (PK21), jumlah pasangan usia subur mencapai 37.971 pasangan. Dari jumlah tersebut, kebutuhan KB yang belum terpenuhi mencapai 24,12 persen.
"Dan peserta KB aktif sebesar 50,4 persen," ujar Edy.
Untuk itu, pelayanan KB di masyarakat pun perlu lebih ditingkatkan. Salah satunya dengan menyelenggarakan bakti sosial pelayanan KB Metode KB Jangka Panjang (MKJP) gratis yang dilaksanakan di RS DKT dr. Soetarto.
Kegiatan itu, katanya, juga dilaksanakan sebagai bagian dari menyemarakkan HUT ke-77 RI. Bakti sosial pelayanan KB tersebut melayani dua jenis MKJP, yakni pemasangan Intra Uterine Device (IUD) dan pemasangan KB Implan dengan jumlah kuota mencapai 100 akseptor.
"Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan edukasi program KB kepada pasangan usia subur yang akan mengikuti layanan KB, serta meningkatkan kepesertaan pemakaian kontrasepsi modern," ujarnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengatakan, pihaknya mendukung penuh program pelayanan KB MKJP. Dukungan tersebut juga diwujudkan pada RPJMD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022, yakni arah kebijakan pembangunan Kota Yogyakarta untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya.
"Salah satu strateginya melalui peningkatan KB dan pembangunan ketahanan keluarga, dengan tujuan meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan, serta meningkatkan kepesertaan KB di Kota Yogyakarta," kata Sumadi.