Permintaan Pembiayaan Korporasi dan Rumah Tangga Terus Meningkat

Pembiayaan yang bersumber dari pinjaman ke perbankan dalam negeri melambat.

Tim Infografis Republika
Kredit bank (ilustrasi)
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan pembiayaan baru korporasi pada Juli 2022 terindikasi meningkat. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 20,5 persen, lebih tinggi dari SBT Juni 2022 sebesar 16,4 persen.

Baca Juga


Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan peningkatan pembiayaan bersumber dari dana sendiri, yang masih menjadi mayoritas pembiayaan, diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik. Sementara itu, pembiayaan yang bersumber dari pinjaman ke perbankan dalam negeri terindikasi melambat.

"Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Juli 2022 juga terindikasi tumbuh positif meski melambat dari bulan sebelumnya, tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 54,6 persen," katanya dalam keterangan pers, Jumat (19/8/2022).

Faktor utama yang memengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru tersebut yaitu prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta permintaan pembiayaan dari nasabah. Untuk keseluruhan periode kuartal III 2022, penawaran penyaluran kredit baru juga diprakirakan tumbuh positif meski melambat dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Sejalan dengan itu, di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi tumbuh meningkat pada Juli 2022," katanya.

Mayoritas rumah tangga memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna. Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi responden untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan adalah antara lain koperasi dan leasing.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler