Rasulullah Begitu Mencintai Alquran

Rasulullah kerap berlama-lama dalam membaca Alquran meski pada shalat.

republika
Rasulullah SAW.
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak teladan yang diperlihatkan Nabi Muhammad Shallahualahi Wassalam ketika merenungi Alquran. Rasulullah kerap berlama-lama dalam membaca Alquran meski pada shalat sekalipun. Hati beliau memang telah terpaut erat dengan Alquran.

Baca Juga


Ibarat dua sisi mata uang, Nabi SAW dan Alquran sama-sama tak bisa dipisahkan. Keduanya berjalan beriringan. Turunnya wahyu lantaran adanya Nabi Muhammad SAW dan berakhirnya wahyu lantaran Nabi Muhammad telah wafat.

Berikut teladan Rasulullah ketika membaca Alquran:

 

Suatu ketika, Atha dan Ubaid bin Umair menemui Aisyah. Ubaid kemudian bertanya perihal Rasulullah, "Wahai Aisyah, ceritakan kepada kami satu peristiwa yang paling menakjubkan yang pernah engkau saksikan pada diri Rasulullah!" Aisyah kemudian bercerita, "Satu malam, beliau bangun serta berkata (kepadaku), ‘Wahai Aisyah, biarkan aku beribadah kepada Rabbku.’ Aisyah menjawab, ‘Demi Allah, aku suka selalu ada di sampingmu, wahai suamiku. Dan, aku menyukai apa yang menyenangkanmu.’” Kemudian, beliau bangun, mengambil air wudhu, dan selanjutnya shalat.

(Dalam shalatnya), beliau menangis sampai (air matanya) membasuhi tanah. Kemudian, Bilal datang mengabari beliau shalat. Tatkala menyaksikan Nabi sedang menangis, Bilal bertanya, "Wahai Rasulullah, (mengapa) engkau menangis, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang sudah berlalu dan yang akan datang?” Nabi menjawab, "Tidakkah boleh aku menjadi hamba yang bersyukur? Malam ini, telah turun kepadaku beberapa ayat. Celaka bagi siapa saja yang tidak memikirkan kandungannya, yaitu firman Allah, ‘Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.’” (QS Ali 'Imran: 190).

Riwayat lain mengisahkan, Hudzaifah Ibnul Yaman menjelaskan pengalamannya dalam bermujahadah bersama Rasulullah. “Pada suatu malam aku shalat bersama Rasulullah mulai dengan membaca surah al-Baqarah. Hatiku berkata, beliau akan rukuk pada ayat ke-100. Namun kemudian, beliau melanjutkannya. Hatiku berkata lagi, barangkali beliau akan menghabiskan satu surah, kemudian rukuk. Ternyata, beliau melanjutkannya dengan menghabiskan surah an-Nisa.”

"Begitulah perasaanku selalu berkata. Ternyata beliau melanjutkannya dengan surah Ali Imran. Tiga surat di atas dibacanya dengan tartil. Jika membaca ayat yang terdapat perintah tasbih, beliau bertasbih. Jika membaca ayat yang memerintahkan untuk berdoa, beliau berdoa. Begitu juga jika ayatnya memerintahkan untuk meminta perlindungan, Rasulullah berdoa meminta perlindungan. Kemudian, beliau rukuk dan ternyata panjang rukuknya hampir sama dengan lama berdirinya. Begitu juga saat iktidal dan sujud." (HR Muslim).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler