Kemenag Sebarkan Paham Moderat Melalui Seni dan Budaya
Seni dan budaya merupakan instrumen dan sarana menyampaikan pesan-pesan kebaikan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mendorong jajarannya terus menyebarkan moderasi beragama kepada masyarakat. Salah satunya melalui pendekatan seni dan budaya.
"Seni dan budaya merupakan salah satu strategi menyampaikan pesan dakwah dan paham keagamaan moderat. Pendekatan seni dan budaya terbukti mendatangkan kebaikan dan kemaslahatan bersama," ungkap Kamaruddin saat membuka Workshop Penggalian Potensi Seni dan Budaya Islam di Jakarta, Senin (22/8/2022).
Seni dan budaya, imbuhnya, merupakan instrumen dan sarana menyampaikan pesan-pesan kebaikan, kerukunan, dan kedamaian. Hal tersebut sejalan dengan ajaran Islam yang membawa kasih sayang bagi semesta alam.
"Sebagai warga bangsa mari gali potensi seni dan budaya Islam untuk saling menghormati, menghargai, dan mencintai," tambah Guru Besar Ilmu Hadis UIN Alauddin Makassar ini.
Ia menambahkan, penyampaian pesan dakwah melalui seni lebih mudah diterima masyarakat lantaran seni merupakan bahasa universal. "Seni merupakan bahasa universal yang bisa digunakan lintas agama, lintas budaya, dan lintas etnis. Semua orang suka dan cinta terhadap seni meski dengan tingkat sensitivitas dan naluri yang berbeda," terangnya.
Kasubdit Seni, Budaya, dan Siaran Keagamaan Islam Sayid Alwi Fahmi mengatakan pihaknya berkepentingan menumbuhkembangkan kecintaan generasi muda terhadap seni dan budaya Islam. Tujuannya adalah membentuk seniman muda muslim yang berwawasan moderasi beragama.
"Melalui seni dan budaya, Islam disebarkan tanpa kekerasan," kata Sayid.
Workshop Penggalian Potensi Seni dan Budaya Islam diikuti perwakilan mahasiswa dari berbagai kampus di Jabodetabek. Dalam kegiatan yang digelar selama tiga hari itu, peserta mendapat pelatihan dari para budayawan, seniman, hingga praktisi media digital.